Lama Baca 2 Menit

Berani! Tiongkok Menentang Amerika Serikat, Karena Sudah Menghalangi Para Siswa dari Tiongkok Untuk Belajar di Sana

15 June 2020, 14:51 WIB

Berani! Tiongkok Menentang Amerika Serikat, Karena Sudah Menghalangi Para Siswa dari Tiongkok Untuk Belajar di Sana-Image-1

pertukaran pelajar - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Pada hari Jumat (12/6/2020), juru bicara pemerintah Tiongkok mengecam keputusan pembatasan Amerika Serikat (AS) akan siswa-siswa Tiongkok yang ingin belajar di AS, mengatakan bahwa, Tiongkok "dengan tegas menentang politisasi dan stigmatisasi pertukaran siswa internasional."

Juru bicara Kementerian Pendidikan Tiongkok mengatakan bahwa, langkah-langkah "pembatasan" yang diambil oleh AS itu bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan oleh para pemimpinnya di depan mata dunia, bahwa siswa-siswa Tiongkok akan disambut dengan hangat di Amerika Serikat, melansir laman ecns.cn. Tiongkok kemudian mendesak Amerika Serikat untuk kembali berpikiran rasional, menghormati masyarakat dunia, dan mau untuk kembali menjalin hubungan yang baik dengan Tiongkok. Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa Tiongkok akan terus mendukung adanya pertukaran pelajar antara Tiongkok dan Amerika Serikat, serta menyambut siswa dari negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk belajar di Tiongkok.

Dilansir dari laman news.cgtn.com, para pemimpin AS telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka menyambut siswa Tiongkok untuk belajar di negara mereka, sementara hal tersebut bertentangan dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah. Pada tanggal 29 Mei 2020, Presiden AS Donald Trump menandatangani proklamasi presiden yang menunda adanya kelulusan mahasiswa dan peneliti dari Tiongkok. Larangan yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2020 ini telah mendapat banyak kritikan di Tiongkok dan AS, terutama di dunia akademis, karena banyak yang berpendapat bahwa ini akan merugikan universitas di AS secara ekonomi dan memicu gerakan anti-Asia.