Lama Baca 3 Menit

Kasus COVID-19 Baru Semakin Banyak di Tiongkok, Bagaimana di Indonesia? 

18 June 2020, 12:21 WIB

Kasus COVID-19 Baru Semakin Banyak di Tiongkok, Bagaimana di Indonesia? -Image-1

Ilustrasi COVID-19 - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Otoritas kesehatan Tiongkok memberi laporan pada hari Rabu (17/6/20) kemarin, terdapat 28 kasus COVID-19 baru di Tiongkok, 24 di antaranya merupakan transmisi lokal, dan sisanya adalah kasus impor. 

Menurut laporan harian Komisi Kesehatan Nasional RRT (中华人民共和国国家卫生健康委员会), ada 21 kasus yang sudah dicatat di Beijing, sementara 2 kasus lainnya ada di Hebei, dan 1 kasus di Tianjin. Tidak ada kasus kematian baru yang dilaporkan, namun komisi sudah mengidentifikasi ada 8 pasien baru tanpa gejala. Hingga kini, total kasus yang sudah dikonfirmasi di Tiongkok kini mencapai 83.293 kasus, jumlah kematiannya sebesar 4.634 jiwa, dengan 111 pasien tanpa gejala yang sedang berada di bawah pengawasan medis. 

Total kasus sembuh per hari Rabu (17/6/20) menjadi 78.394 jiwa. Total kasus yang dikonfirmasi di wilayah administrasi khusus Hong Kong ada sebesar 1.120 jiwa (1.071 sedang dalam pemulihan, empat meninggal), Makau ada 45 jiwa (45 sedang dalam pemulihan) dan Taiwan sebesar 445 jiwa (434 sedang dalam pemulihan, tujuh meninggal). 

Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah kasus COVID-19 di sini sudah melebihi 40.000 kasus, dengan munculnya klaster penularan baru, yaitu di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Negara terpadat keempat di dunia ini sudah melaporkan 1.106 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga per Selasa (16/6/20) total kasusnya menjadi 40.400. Menurut data dari Johns Hopkins University, Indonesia menduduki angka kematian tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar 2.231. 

Saat ini Indonesia sudah hampir menyalip Singapura sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara. Jumlah infeksi yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir terjadi karena pihak berwenang sedang menggenjot pengujian sampel sebesar 20.000 buah, per hari, untuk memenuhi target dari Presiden Joko Widodo.  

Presiden Indonesia, Joko Widodo, juga sudah menyerukan langkah-langkah untuk mencegah gelombang kedua infeksi dan mengancam untuk memberlakukan kembali aturan social-distancing. Jakarta kini mulai melonggarkan aturan tersebut, sehingga memungkinkan tempat ibadah, kantor, restoran, dan toko-toko dibuka kepaa 50% pengunjung dari kapasitasnya.