Lama Baca 4 Menit

Hua Chunying: Hasutan AS Picu Perang

26 February 2022, 12:48 WIB

Hua Chunying: Hasutan AS Picu Perang-Image-1

Hua Chunying - Image from tianxiamingjia.com

Beijing, Bolong.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, menegaskan dalam konfersi pers Kamis (24/2/2022) bahwa Tiongkok menentang setiap tindakan menghasut perang, terkait konflik Rusia-Ukraina.

Dilansir dari 新华网 pada Jumat (25/2/2022). Amerika Serikat telah mengirim setidaknya 1,5 miliar dolar lebih dari 1.000 ton senjata dan amunisi ke Ukraina.

“Pada saat itu, jika semua pihak melakukan pembicaraan damai, meninjau konteks sejarah masalah Ukraina, menghormati dan mengakomodasi masalah keamanan satu sama lain, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang masuk akal dan tepat untuk situasi yang lembut. Apa yang akan terjadi sekarang?" Hua bertanya.

Pelaku ketegangan sekarang harus mempertimbangkan bagaimana memadamkan api sesegera mungkin dengan tindakan nyata, alih-alih menyalahkan orang lain, katanya.

Menanggapi pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tentang Ukraina, Hua mengatakan Amerika Serikat tidak memenuhi syarat untuk memberi tahu China apa yang harus dilakukan terkait masalah menghormati kedaulatan nasional dan integritas wilayah.

“Bahkan hari ini, kami masih menghadapi ancaman nyata dari Amerika Serikat dan apa yang disebut sekutunya yang secara tidak sengaja mencampuri urusan dalam negeri China dan merusak kedaulatan dan keamanan China dalam masalah Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan,” katanya.

Itulah sebabnya China selalu dengan tegas menjunjung tinggi tujuan dan prinsip Piagam PBB serta norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional. Tegas menjaga kedaulatannya sendiri, keamanan dan integritas wilayahnya, serta keadilan dan keadilan internasional, tambahnya.

Amerika Serikat, dalam hampir 250 tahun sejak didirikan, kurang dari 20 tahun telah berlalu tanpa operasi militer asing, katanya. Menambahkan alasan yang digunakan untuk intervensi militer kadang-kadang adalah demokrasi atau hak asasi manusia, kadang-kadang hanya sebotol kecil bubuk cucian atau berita palsu.

Menanggapi saran Amerika Serikat bahwa Rusia meluncurkan operasinya berkat dukungan China, Hua mengatakan teman-teman Rusia-China akan sangat tidak senang mendengarnya.

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara besar yang merdeka, Rusia secara independen merumuskan dan menerapkan strategi diplomatiknya sendiri berdasarkan penilaian dan kepentingan nasionalnya sendiri, katanya.

Menekankan bahwa hubungan China-Rusia dibangun atas dasar non-aliansi, non-konfrontasi dan non-target negara ketiga. Hua mengatakan ini pada dasarnya berbeda dari tindakan Amerika Serikat dalam menarik garis ideologis, membentuk klik dengan politik blok dan menciptakan konfrontasi dan perpecahan.

Mengenai pernyataan bersama China-Rusia, Hua menyarankan agar pihak Amerika Serikat membacanya lagi dengan cermat. Termasuk dalam memperkuat komunikasi dan koordinasi strategis antara China dan Rusia dalam menjaga sistem internasional dengan PBB yang berperan sebagai koordinasi pusat, serta menunjukkan dengan tepat peran negara-negara utama yang bertanggung jawab.(*)