Lama Baca 3 Menit

Filipina dan China Jalin Kerja Sama Pemulihan Pasca Pandemi

17 January 2021, 08:24 WIB

Filipina dan China Jalin Kerja Sama Pemulihan Pasca Pandemi-Image-1

Filipina dan China Jalin Kerja Sama Pemulihan Pasca Pandemi - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Manila, Bolong.id - Tiongkok berjanji untuk menyumbangkan 500 ribu dosis vaksin COVID-19 ke Filipina ketika kedua negara itu menandatangani kesepakatan infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan upaya pemulihan pasca pandemi pada hari Sabtu (16/1/2021).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan salah satu kuncitara (lockdown) terpanjang dan paling ketat di dunia untuk menahan penyebrang pandemi COVID-19 pada Maret tahun lalu, membuat salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia ini terhenti.

"Sebagai teman Filipina dan tetangga terdekat Anda, kami akan berdiri teguh bersama rakyat Filipina sampai virus ini kalah," pungkas Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Filipina, dilansir dari reuters.com, Minggu (17/1/2021).

Pembicaraan Wang di Manila mengakhiri kunjungan selama seminggu ke empat negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Duterte terus menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Beijing sejak menjabat pada tahun 2016, mengesampingkan perselisihan teritorial dengan imbalan janjian bantuan, pinjaman, dan hibah.

“Tiongkok memainkan peran yang sangat penting dalam menghidupkan kembali ekonomi kawasan kami,” katanya pada hari Sabtu (16/1/2021). "Mari kita lakukan semua yang kita bisa untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi antara Filipina dan Tiongkok."

Sementara itu, pihak kepresidenan Filipina juga menyebutkan bahwa Tiongkok akan mendonasikan 500 ribu dosis vaksin COVID-19 ke Filipina, tanpa mengatakan vaksin mana yang akan ditawarkan.

Dengan hampir 499 ribu kasus COVID-19 dan hampir 9.900 kematian, Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi kedua di kawasan ini setelah Indonesia, tetapi Manila telah membuntuti negara-negara tetangga dalam mengamankan dosis vaksin.

Duterte mengatakan dia lebih suka mendapatkan vaksin COVID-19 dari Tiongkok atau Rusia, dan negara tersebut diketahui membeli 25 juta dosis vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh pembuat vaksin Tiongkok, Sinovac Biotech, dengan 50 ribu dosis pertama diharapkan tiba pada Februari 2021.

Pada hari Sabtu (16/1/2021), pejabat dari kedua negara menandatangani kesepakatan hibah sebesar 500 juta yuan (sekitar Rp1,09 triliun) dari Tiongkok untuk mendanai infrastruktur, mata pencaharian, dan proyek lainnya di Filipina.

Sementara itu, mereka juga menandatangani kontrak komersial untuk skema rel kereta api sepanjang 71 kilometer senilai USD940 juta (sekitar Rp13,3 triliun) di utara ibu kota, kata duta besar Beijing untuk Manila dalam sebuah pernyataan. (*)