Sejarah Hari Ini, China Setujui Perjanjian dengan Inggris dan Amerika - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Perjanjian Sino-Inggris untuk Pelepasan Hak Ekstra-Teritorial di Tiongkok, atau Perjanjian Setara Baru Sino-Inggris, adalah perjanjian bilateral yang disepakati antara pemerintah Inggris dan Tiongkok di Chongqing pada 11 Januari 1943.
Nama resmi dari perjanjian itu adalah “Perjanjian Antara Yang Mulia dalam Menghormati Inggris dan India dan Yang Mulia Presiden Pemerintah Nasional Republik Tiongkok untuk Pelepasan Hak Ekstra-Teritorial di Tiongkok dan Peraturan Hal-Hal Terkait (Treaty Between His Majesty in Respect of the United Kingdom and India and His Excellency the President of the National Government of the Republic of China for the Relinquishment of Extra-Territorial Rights in China and the Regulation of Related Matters)”.
Di bawah perjanjian itu, pemerintah Inggris melepaskan hak khusus yang dimilikinya di Tiongkok. Hal ini dilakukan sebagai langkah perdamaian terhadap pemerintah Tiongkok guna meningkatkan kerjasamanya dengan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat dan Tiongkok membuat perjanjian serupa pada hari yang sama.
Ratifikasi dipertukarkan di Chongqing pada 20 Mei 1943, dan perjanjian itu berlaku efektif pada hari yang sama, dan didaftarkan dalam Seri Perjanjian Liga Bangsa-Bangsa pada 30 September 1944.
Sejak Perjanjian Nanjing yang diakhiri pada tahun 1842, pemerintah Inggris menikmati hak ekstra-teritorial di Tiongkok yang mencakup hak komersial untuk perusahaan Inggris dan hak ekstra-teritorial untuk warga negara Inggris di Tiongkok. Warga Inggris hanya dapat dituntut atas kejahatan atau jika kasus perdata diajukan terhadap mereka ke pengadilan Konsuler Inggris atau Mahkamah Agung Inggris untuk Tiongkok dan Jepang.
Kebutuhan untuk mengubah kondisi hak ekstra-teritorial di Tiongkok muncul dari situasi kerja sama militer Tiongkok-Inggris-AS setelah invasi Jepang ke Tiongkok pada tahun 1937 dan kemudian selama Perang Dunia Kedua. (*)
Advertisement