Lama Baca 3 Menit

Festival Qingming Berhasil Membantu Pemulihan Pariwisata Domestik Tiongkok

07 April 2020, 15:16 WIB

Festival Qingming Berhasil Membantu Pemulihan Pariwisata Domestik Tiongkok-Image-1

Festival Qingming di Tiongkok - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Selain memberikan penghormatan kepada orang yang telah meninggal dunia, tamasya adalah sebuah tradisi orang Tiongkok lainnya yang dijalani selama Hari Pembersihan Makam, dikenal sebagai Festival Qingming. Warga Tiongkok menikmati liburan tiga hari selama festival tersebut.

Pada tanggal 7 April 2020, Lembaga Penelitian Pariwisata Tiongkok merilis laporan penelitian tentang pasar pariwisata liburan saat Festival Qingming pada tahun 2020. Menurut penelitian tersebut, selama periode liburan Qingming pada tahun 2020, jumlah wisatawan domestik telah mencapai 43,254 juta wisatawan, namun menurun 61,4% dari tahun lalu; yang menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 8,26 miliar yuan (sekitar 18,9 triliun rupiah), penurunan dari tahun lalu sebesar 80,7%. Meskipun begitu, ini menunjukkan bahwa pariwisata Tiongkok mulai pulih sejak diterjang wabah COVID-19 pada akhir tahun lalu.

Data dari beberapa perusahaan perjalanan domestik seperti Qunar dan Trip.com menunjukkan, bahwa industri pariwisata domestik mulai pulih dan volume pemesanan tiket untuk perjalanan, hotel dan tempat-tempat wisata sedang meningkat.

Ketika situasi domestik COVID-19 Tiongkok terus membaik, banyak taman dan situs pemandangan telah dibuka kembali di seluruh negeri, menyediakan tempat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan musim semi di tengah langkah-langkah pencegahan pandemi yang ketat. Seperti daerah wisata Balihe di Yingshang, Provinsi Anhui misalnya, dalam langkah pencegahan pandemi, mereka menerapkan pemesanan daring menggunakan nama asli, pusat layanan wisatawan memiliki area deteksi suhu tubuh dan menyediakan desinfektan gratis, serta anggota staf yang juga mengenakan masker dan sarung tangan.

Pakar industri memperingatkan bahwa karena pandemi COVID-19 belum benar-benar berakhir di dalam negeri dan tekanan dari kasus impor terus meningkat, tempat-tempat wisata harus menjadikan keselamatan dan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama dan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan ketika dibuka kembalinya area wisata.