Lama Baca 3 Menit

Pentingnya Solidaritas Dalam Mengatasi Krisis Global COVID-19

14 April 2020, 22:49 WIB

Pentingnya Solidaritas Dalam Mengatasi Krisis Global COVID-19-Image-1

Para Pemimpin ASEAN+3 - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Dalam masa yang sulit ini, dunia sangat membutuhkan solidaritas. Virus COVID-19 yang mematikan telah merenggut lebih dari 120 ribu nyawa dan menginfeksi 1,9 juta lebih orang di seluruh dunia. Dalam menghadapi musuh bersama umat manusia, Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) plus Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan siap untuk bertarung bersama.

Menghadapi pandemi COVID-19 yang mengejutkan dunia, negara-negara ASEAN+3 telah menjalin kerjasama yang erat. KTT khusus diadakan pada hari Selasa, 14 April 2020, yang mengedepankan langkah-langkah untuk memerangi virus COVID-19, menjaga kesehatan masyarakat dan memulihkan ekonomi regional kembali ke keadaan semula.

"Membantu sesama, berarti juga membantu diri kita sendiri," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Ketika wabah virus pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di Tiongkok. Negara-negara anggota ASEAN, Jepang dan Korea Selatan adalah negara-negara yang paling pertama dalam mengulurkan bantuan kepada Tiongkok. Ketika situasi di Tiongkok sudah stabil, Tiongkok tidaklah ragu untuk menawarkan bantuan kembali dengan menyumbang pasokan medis, mengirim tim ahli ke daerah-daerah yang terkena dampak parah dan berbagi pengalamannya dalam mengatasi penyakit tersebut.

ASEAN+3, yang dibentuk sebagai respons terhadap krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, sekarang berdiri kokoh melawan epidemi SARS, tsunami Samudra Hindia, dan krisis keuangan pada tahun 2008, dapat memainkan peran penting dalam memberikan respons regional terkoordinasi terhadap krisis global saat ini, yaitu pandemi COVID-19.

KTT khusus ini menunjukkan tekad dan kemauan negara-negara Asia Timur untuk bekerja sama memerangi penyakit dan menjaga stabilitas regional dan pembangunan berkelanjutan. Pada saat genting ini, negara-negara harus saling membantu untuk mengatasi krisis ekonomi dan sosial yang berasal dari pandemi. Sebanyak 13 negara harus berbagi praktik diagnostik dan klinis, serta bekerja sama untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin COVID-19.

"Tiongkok siap untuk terus memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan semua pihak di Asia Timur, dan memberikan bantuan kepada negara-negara tetangga tentang pencegahan dan pengendalian pandemi," kata Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun (邓锡军). Virus tidaklah mengenal batas maupun ras, menimbulkan tantangan bersama bagi semua masyarakat global. Hanya melalui solidaritas dan kerjasama, masyarakat global dapat menghadapi ancaman kesehatan global ini dan mengalahkan pandemi COVID-19 untuk selamanya.