Lama Baca 3 Menit

Banyak Penolakan, Pemimpin Hong Kong Justru Beri Dukungan Penuh Terhadap Undang-undang Baru

27 May 2020, 16:00 WIB

Banyak Penolakan, Pemimpin Hong Kong Justru Beri Dukungan Penuh Terhadap Undang-undang Baru-Image-1

Carrie Lam - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id -  Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor (林鄭月娥) menegaskan, bahwa Undang-undang tentang keamanan nasional di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (香港特别行政区) berada dalam kewenangan pemerintah pusat. Karena itu, Pemimpin Hong Kong ini menjanjikan dukungan penuh dan kerjasama ketika pemerintah pusat memutuskan untuk melaksanakan undang-undang keamanan nasional di kota tersebut. "Tidak diragukan lagi Undang-undang tentang keamanan nasional di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (香港特别行政区) berada dalam kewenangan pemerintah pusat," ujar Carrie Lam, dilansir dari laman portal cns.cn, Selasa (26/05) lalu.

Sebelum mengikuti pertemuan Dewan Eksekutif mingguan, Lam mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya menolak spekulasi jika rancangan keputusan Kongres Rakyat Nasional (国人民代表大会) mengenai undang-undang keamanan nasional di Hong Kong akan "mengikis" prinsip "satu negara, dua sistem" dan otonomi tingkat tinggi Hong Kong. Sebaliknya, langkah tersebut adalah untuk memastikan keberhasilan penerapan prinsip "satu negara, dua sistem", dengan meningkatkan sistem hukum terkait dan mekanisme penegakan hukum yang sesuai dengan Konstitusi Nasional dan Undang-Undang Dasar. 

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin malam (25/05/2020), Kantor Penghubung Pemerintah Pusat Rakyat di Hong Kong (中央人民政府駐香港特別行政區聯絡辦公室) menunjukkan bahwa terjadinya demo yang berujung kerusuhan pada hari Minggu (24/05/2020), menunjukkan urgensi untuk menetapkan hukum keamanan nasional di Hong Kong.

Penetapan undang-undang ini mendapat penolakan dari berbagai pihak saat pertama kali diajukan di sesi ketiga Kongres Rakyat Nasional (国人民代表大会) ke-13 Tiongkok pada hari Jumat, 23 Mei 2020 lalu. Dan, imasnya pada hari Minggu, sekelompok pengunjuk rasa membuat kekacauan di Hong Kong dengan menghancurkan fasilitas publik maupun pribadi dan menyerang petugas polisi serta masyarakat umum dengan batu bata, payung dan botol.

Sumber: ecns.cn