Lama Baca 4 Menit

Australia Kepada AS: Kami Tidak Ada Niat Lukai Hubungan dengan Tiongkok

30 July 2020, 15:49 WIB

Australia Kepada AS: Kami Tidak Ada Niat Lukai Hubungan dengan Tiongkok-Image-1

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan Sekretaris Negara AS Mike Pompeo - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Amerika Serikat (AS) dan sekutu dekatnya, Australia, mengadakan pembicaraan tingkat tinggi mengenai Tiongkok dan menyepakati perlunya menegakkan tatanan global berbasis aturan. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Australia juga menekankan bahwa hubungan Canberra dengan Beijing sangatlah penting dan pihaknya tidak memiliki niat untuk menyakiti hubungan tersebut.

Pada konferensi pers bersama pada hari Selasa (28/7/2020), Sekretaris Negara AS Mike Pompeo memuji Australia karena telah melawan tekanan Tiongkok dan mengatakan jika Washington dan Canberra akan terus bekerjasama demi menegaskan kembali aturan hukum di Laut Tiongkok Selatan yang merupakan daerah sengketa Tiongkok dengan negara-negara lain di sekitarnya.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menjelaskan, Amerika Serikat dan Australia berbagi sentimen terhadap supremasi hukum dan telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk meminta Tiongkok bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan, seperti “erosi kebebasan Hong Kong” akibat diterapkannya UU Keamanan Nasional. AS dan Australia juga sepakat untuk membentuk kelompok kerja guna memantau dan menanggapi disinformasi berbahaya dan akan mencari cara untuk memperluas kerjasama dalam bidang penyakit menular, termasuk akses terhadap vaksin.

Pada saat yang sama, Marise Payne juga menekankan bahwa Australia tidak menyetujui semua tentang Beijing, atau pun Amerika Serikat. “Hubungan yang kita miliki dengan Tiongkok sangatlah penting. Dan kami tidak berniat untuk melukai itu,” katanya, dilansir dari laman Reuters. "Tapi kami juga tidak bermaksud melakukan hal-hal yang bertentangan dengan minat kami."

"Tapi kami tidak menyetujui segalanya. Dan itu adalah bagian dari hubungan yang saling menghormati, adalah bagian dari hubungan yang telah bertahan lebih dari 100 tahun," tambahnya. Payne tidak merinci perbedaan pendapat dengan Washington, tetapi mengatakan Australia membuat keputusan dan penilaian sendiri berdasarkan pada kepentingan dan keamanan nasionalnya.

Pompeo yang terus melempar kritik terhadap Beijing mengatakan dalam sebuah pidato pada pekan lalu bahwa Washington dan sekutunya harus menggunakan "cara yang lebih kreatif dan tegas" untuk menekan Tiongkok guna mengubah cara-caranya dan menyebutnya sebagai "misi zaman kita". 

Pompeo juga mengatakan bahwa mungkin sudah saatnya untuk "pengelompokan baru negara-negara yang berpikiran sama, aliansi demokrasi baru" demi mencapai tujuan ini. Mengenai hal ini, Payne menolak berkomentar secara khusus, tetapi mengatakan, "Pidato Sekretaris adalah miliknya sendiri, posisi Australia adalah milik kita sendiri.”

Sementara Washington adalah sekutu keamanan utama Australia, Tiongkok adalah mitra dagang terbesarnya. Namun, hubungan Canberra-Beijing merenggang setelah Australia menuntut penyelidikan internasional terhadap penyebaran wabah COVID-19 yang pertama kali dilaporkan di Tiongkok. Beijing juga telah memberlakukan tarif impor pada gandum dari Australia, menangguhkan beberapa impor daging sapi, dan memperingatkan pelajar dan wisatawan Tiongkok agar tidak bepergian Australia dengan alasan rasisme. (*)