Pendonor Darah di Hong Kong Ternyata Positif COVID-19 - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Hong Kong, Bolong.id - Pada Senin (13/7/2020), seorang pasien COVID-19 di Hong Kong mendonorkan darah sebelum dipastikan terinfeksi. Berita ini memicu ketakutan publik.
Sebelumnya, kota ini melaporkan 52 kasus COVID-19 baru pada hari Senin dengan 41 kasus ditransmisikan secara lokal, sementara 11 kasus lainnya merupakan kasus impor.
Pasien dipastikan terinfeksi pada hari Minggu (12/7/2020) lalu. Dia melakukan donor darah pada 5 Juli di stasiun donor darah Kowloon Barat, dilansir dari media Hong Kong hk.on.cc pada hari Senin (13/7/2020).
Sekitar 85 warga menyumbangkan darah di stasiun yang sama pada hari yang sama dengan pendonor yang terinfeksi. Sementara pendonor mulai menunjukkan gejala pada 9 Juli, namun menurut pejabat kesehatan setempat, dia tidak dalam masa menular ketika melakukan donor darah.
Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengatakan bahwa mereka sedang melacak keberadaan darah dari pendonor tersebut. Sejauh ini mereka hanya mengetahui bahwa trombosit darah pasien tersebut digunakan pada seorang pasien di Rumah Sakit Queen Elizabeth, sementara penerima donor tersebut belum menunjukkan gejala apa pun dan kini tengah menjalani karantina.
Sementara itu, Palang Merah Hong Kong telah menyarankan semua orang yang telah meninggalkan Hong Kong untuk tidak menyumbangkan darah selama 28 hari setelah mereka kembali ke Hong Kong sejak 16 Maret. Hal yang sama berlaku untuk orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.
Melansir Global Times, Jin Dongyan (金冬雁), seorang profesor di School of Biomedical Sciences di University of Hong Kong mengatakan bahwa kemungkinan infeksi COVID-19 melalui transfusi darah rendah karena COVID-19 menyebabkan viremia jangka pendek.
Viremia adalah suatu kondisi di mana virus memasuki aliran darah. Sebuah laporan dari laman berita Xinhua pada bulan Februari mengatakan bahwa enam dari sebelas pasien pertama yang menerima terapi plasma COVID-19 di Wuhan mengalami viremia.
Tetapi dua sampai tiga hari setelah terapi, viremia menghilang dan kondisi pasien membaik. Ada sedikit bukti COVID-19 yang menyebabkan viremia, tetapi kemungkinan infeksi melalui transfusi darah tidak dapat dikesampingkan.
Hong Kong melihat lonjakan kasus COVID-19 baru selama beberapa hari terakhir, karena gelombang ketiga pandemi diyakini telah dimulai sejak minggu lalu di kota tersebut. Jin percaya strain virus COVID-19 yang beredar di Hong Kong saat ini kemungkinan berasal dari Eropa atau Amerika Serikat, dan masuk ke Hong Kong karena kesalahan prosedur di perbatasan.
Mengingat situasi yang mendesak, pemerintah kota juga telah meningkatkan langkah-langkah anti-pandemi untuk mengendalikan wabah. Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam (林鄭月娥), mengumumkan pada Senin malam bahwa restoran-restoran di Hong Kong dilarang menawarkan makan di tempat dari jam 6 sore sampai jam 5 pagi dan hanya bisa menawarkan 12 jenis tempat seperti gimnasium dan KTV, akan ditutup selama 7 hari untuk mengendalikan COVID-19.
Larangan pertemuan massal diperketat menjadi maksimal empat orang dan akan mulai berlaku pada tengah malam di hari Rabu (15/7/2020). Sementara wisatawan yang datang ke Hong Kong dari daerah berisiko tinggi COVID-19 dalam 14 hari terakhir harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 sebelum memasuki Hong Kong. (*)
Advertisement