Lama Baca 3 Menit

BARU, Ditemukan Virus Flu dari Babi

01 July 2020, 15:58 WIB

BARU, Ditemukan Virus Flu dari Babi-Image-1

Studi Tiongkok Peringatkan Virus Baru dari Babi - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - Di Tiongkok, virus flu baru ditemukan pada babi. Dan, bisa menular ke manusia. Meskipun para ahli mengatakan, belum ada kepastian, apakah itu bisa jadi pandemi.   

Sebuah tim peneliti Tiongkok melihat virus influenza yang ditemukan pada babi dari tahun 2011 hingga 2018 dan menemukan strain "G4" dari H1N1 yang memiliki "semua ciri penting dari kandidat virus pandemi".

Demikian menurut makalah yang diterbitkan oleh jurnal Amerika Serikat, Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), dilansir dari reuters.com.

Pekerja peternakan babi juga menunjukkan peningkatan kadar virus dalam darah mereka, ungkap para penulis, menambahkan bahwa “pemantauan ketat pada populasi manusia, terutama pada pekerja di industri babi, harus segera diimplementasikan”. 

Studi ini menyoroti risiko virus melintasi spesies dan menyerang manusia, terutama di daerah padat penduduk di Tiongkok, di mana jutaan orang tinggal dekat dengan peternakan, rumah pemotongan hewan dan pasar basah.

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membaca penelitian Tiongkok ini dengan hati-hati”, juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan pada briefing Jenewa pada hari Selasa (30/6/2020). 

Ia juga menambahkan bahwa penting untuk berkolaborasi pada hasil penelitian dan mengawasi populasi hewan. 

“Ini juga menyoroti bahwa kita tidak bisa membiarkan kewaspadaan kita terhadap influenza menurun, tetap perlu waspada, serta melanjutkan pengawasan bahkan di tengah pandemi COVID-19,” sambungnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚) mengatakan pada konferensi pers hari Selasa (30/6/2020) bahwa Tiongkok akan mengikuti perkembangan dari penelitian ini. "Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran dan wabah virus apa pun," ungkapnya.

Studi tersebut mengatakan bahwa babi dianggap sebagai “wadah pencampur” yang penting dalam menghasilkan virus pandemi influenza dan menyerukan “pengawasan sistematis” dari masalah ini. 

Virus baru yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah rekombinasi varian H1N1 yang terjadi pada tahun 2009 lalu dan jenis yang pernah ditemukan pada babi. 

Tapi, Carl Bergstrom, seorang ahli biologi di University of Washington mengatakan bahwa meski mampu menginfeksi manusia, tidak ada risiko segera akan terjadinya pandemi baru. 

"Tidak ada bukti bahwa G4 beredar pada manusia, meski telah terpapar selama lima tahun," katanya di Twitter. "Itulah fakta utama yang perlu diingat."* (*)