Lama Baca 6 Menit

10 Gejala Awal Alzheimer

20 September 2021, 18:13 WIB

10 Gejala Awal Alzheimer-Image-1

Ilustrasi penderita alzheimer - Image from sohu

Jakarta, Bolong.id - Dilansir dari Sohu Health pada Senin (20/9/2021) Acara variety "Restoran Tak Terlupakan" yang dipimpin oleh aktor Huang Bo sedang naik daun dan mencetak 9,4 di web Tiongkok, Douban. 

Dalam acara variety ini dipilih lima orang lanjut usia dengan penyakit Alzheimer ringan dari seluruh Tiongkok dan membuka restoran yang disebut "Tak Terlupakan". Orang-orang tua meneriakkan slogan "Jangan lupa, saya memiliki keputusan akhir", dan bekerja sebagai pelayan.

Tapi ada seorang salah satu peserta yaitu seorang bapak tua yang kerap lupa untuk mengumpulkan uang, salah mengingat angka, dan melupakan gadis kecil yang belajar menari Yangko dengannya sehari sebelumnya.

Kelima orang lanjut usia tersebut berhasil menguras air mata penonton, tetapi di mata keluarga orang tua dengan penyakit Alzheimer, penyakit ini benar-benar menyiksa. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang tidak hanya sulit dilewati oleh sang penderita, namun seluruh keluarga pun merasakan dampak dari penyakit ini. Hanya dalam hitungan detik penderita alzheimer mungkin dapat melupakan hal-hal yang baru saja terjadi.

Tanda-tanda awal, identifikasi tepat waktu

Efek yang terlihat dari gangguan kognitif bervariasi dari orang ke orang. Namun, secara bertahap akan membuat pasien kehilangan kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan membutuhkan orang lain untuk merawatnya dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. 

Namun, jika beberapa tanda awal yang umum dapat dikenali pada waktunya, dan pengobatan serta intervensi dapat diperoleh, mereka dapat membantu menunda perkembangan penyakit dan mempertahankan kualitas hidup. Oleh karena itu, identifikasi tanda-tanda awal yang tepat waktu sangat penting.

10 kondisi di bawah ini, jika hanya muncul dalam satu tahun terakhir, kemungkinan besar merupakan tanda awal gangguan kognitif.

1. Penurunan memori

Misalnya, menambahkan garam dua kali saat memasak dan lupa mematikan gas setelah memasak.

2. Sulit untuk melakukan aktivitas yang umum dilakukan

Misalnya, sulit untuk melakukan pekerjaan rumah sehari-hari. Tidak tahu urutan memasak makanan yang sederhana.

3. Tidak memahami kata-kata sederhana

Misalnya, melupakan kata-kata sederhana, kata atau kalimat yang ditulis tidak dapat dipahami.

4. Sedikit bingung tentang waktu dan tempat

Misalnya, tidak ingat hari dalam sebulan, hari dalam seminggu, atau di mana saya berada.

5. Penurunan dalam penilaian

Misalnya, mengenakan jaket tebal di musim panas, namun baju tipis di musim dingin. Menggunakan baskom plastik untuk merebus air, bukan panci.

6. Gagal memproses sesuatu tepat waktu

Misalnya, berbagai tagihan tidak dapat dibayar tepat waktu.

7. Letakkan barang di tempat yang salah

Misalnya, masukkan setrika ke dalam mesin cuci, dan masukkan jam tangan ke dalam toples kue.

8. Perubahan suasana hati dan perilaku

Misalnya menjadi murung, selalu linglung atau mudah marah, curiga, dan ketakutan.

9. Kesulitan dalam memahami informasi visual dan spasial

Misalnya sulit membaca, tidak bisa menilai jarak, tidak bisa menentukan warna.

10. Mengisolasi diri

Misalnya, mood menjadi acuh tak acuh, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, atau kehilangan minat pada hobi sebelumnya.

Jika gejala awal ini telah mempengaruhi hidup Anda, Anda harus mencari perhatian medis tepat waktu.

Ini bukan penuaan normal. Menemui dokter sesegera mungkin adalah kuncinya



Gangguan kognitif bukanlah hasil dari penuaan normal, tetapi penyakit yang dimanifestasikan oleh penurunan otak. Tidak semua lansia harus melalui dilema gangguan kognitif ini. Namun, masih ada 2 dari setiap 3 orang yang percaya bahwa gangguan kognitif pada lansia disebabkan oleh penuaan normal. Gangguan kognitif sangat membutuhkan pemahaman yang benar dan perawatan yang serius.

Meskipun tidak ada obatnya, pengobatan, konseling, dan dukungan diperlukan. Semakin dini pengobatan diterima, semakin besar efek memperlambat perkembangan penyakit, yang lebih kondusif untuk mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari dan memastikan kualitas hidup selama periode kelangsungan hidup.

Diagnosis dan pengobatan dini akan membantu:

Dapatkan pengetahuan, sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan untuk pasien dan orang-orang di sekitar pasien, dan buat perencanaan hidup yang efektif.
Manfaat dari pengobatan dan dukungan obat dan non-obat untuk meningkatkan fungsi kognitif dan memaksimalkan kualitas hidup.
Bantu keluarga dan teman memahami dampak gangguan kognitif pada kehidupan, dan singkirkan stigmatisasi gangguan kognitif.
Untuk gangguan kognitif, yang harus kita lakukan adalah menghadapinya, memahaminya, menemukannya tepat waktu, dan mengobatinya sesegera mungkin. Perhatikan kesehatan otak Anda sendiri, dan cari bantuan profesional dari staf medis bila diperlukan.

referensi

[1] Tanda-tanda peringatan infografis demensia. Penyakit Alzheimer Internasional.

https://www.alzint.org/resource/warning-signs-of-dementia-infographic/

[2] Pentingnya awal diagnosa. Penyakit Alzheimer Internasional.

https://www.alzint.org/about/symptoms-of-dementia/importance-of-early-diagnosis/