Ilmuwan HK dan Makau Incar Produksi Massal Vaksin COVID-19 - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
vbbvHong Kong, Bolong.id - Para ilmuwan global tampaknya berlomba mengembangkan vaksin COVID-19 yang efektif. Tidak terkecuali Hong Kong dan Makau. Pada hari Senin (3/8/2020), mereka mengumumkan pengembangan vaksin COVID-19 yang akan diproduksi masal.
Mereka telah mengevaluasi potensi kandidat vaksin berdasarkan domain pengikatan reseptor (receptor-binding domain; RBD) dari SARS-CoV-2, dan menemukan bahwa vaksin rekombinan dapat menimbulkan respon antibodi fungsional potensial pada tikus, kelinci dan primata non-manusia yang diimunisasi dalam 7 hingga 14 hari setelah dosis tunggal.
Penelitian yang dilakukan oleh Hong Kong Polytechnic University (PolyU) dan Macau University of Science and Technology (MUST) tersebut bekerjasama dengan lembaga-lembaga di daratan Tiongkok. Studi ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature dalam sebuah makalah yang berjudul "Vaksin yang menargetkan RBD dari protein S dari SARS-CoV-2 menginduksi kekebalan protektif".
Zhang Kang (张康), seorang profesor dari Fakultas Kedokteran MUST selaku penulis studi tersebut, mengatakan pada konferensi pers hari Senin (3/8/2020) bahwa metode bioteknologi yang digunakan dalam menciptakan vaksin rekombinan sudah matang. Hal ini dikarenakan telah banyak vaksin di pasaran yang mengadopsi metode yang sama, seperti vaksin HPV dan flu, sehingga memungkinkan vaksin rekombinan ini diproduksi secara massal.
"Memproduksi sebanyak-banyaknya vaksin dengan biaya paling rendah adalah kunci utama dalam produksi vaksin, dan vaksin ini dapat diproduksi secara massal dengan biaya rendah," ungkap Zhang.
Johnson Lau (刘耀南), profesor Departemen Biologi Terapan dan Teknologi Kimia di PolyU, mengatakan jika tim peneliti telah mulai terlibat dengan beberapa kolaborator untuk produksi massal, dan beberapa kontrak telah ditandatangani. “Vaksin ini akan memulai uji klinis manusia dalam paling lama selama beberapa bulan, jika tidak dalam beberapa minggu," kata Lau.
Sementara itu, lima vaksin COVID-19 buatan Tiongkok saat ini telah memasuki tahap uji coba klinis, yaitu satu vaksin vektor adenovirus dan empat vaksin tidak aktif. Jumlah ini menduduki 40% dari total vaksin tahap klinis di seluruh dunia, menurut Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok (科学技术部). dari Global Times, beberapa vaksin COVID-19 buatan Tiongkok telah memasuki uji klinis fase tiga yang biasanya memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Vaksin tersebut mungkin tersedia untuk produksi massal pada akhir tahun. (*)
Advertisement