Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Tokyo, Bolong.id - Sejak tanggal 24 Agustus 2020, Shinzo Abe telah menjabat sebagai perdana menteri terlama di Jepang setelah Perang Dunia II.
Statistik menunjukkan, meskipun Abe mengakhiri masa jabatannya lebih awal karena masalah fisik, Partai Demokrat Liberal Jepang kemungkinan besar akan menang. Sejak Partai Demokrat Liberal didirikan pada tahun 1955, Demokrat Liberal telah menjadi partai yang berkuasa hampir sepanjang waktu. Dari perspektif ini, siapa pun yang bisa menjadi presiden Partai Demokrat Liberal sama saja dengan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya.
Saat ini, banyak politisi di Jepang yang secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengikuti pemilihan presiden Partai Demokrat. Kira-kira, siapa saja ya?
Shigeru Ishiba
Shigeru Ishiba - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Mantan sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal Jepang, Shigeru Ishiba adalah kandidat yang paling kuat. Shigeru Ishiba memiliki pengalaman memerintah yang kaya dan berasal dari keluarga politik. Pria 63 tahun ini pernah menjabat sebagai perdana menteri seperti Junichiro Koizumi, Yasuo Fukuda, Taro Aso, dan Shinzo Abe. Ia sudah tiga kali ikut pemilihan presiden dari Partai Demokrat, tapi gagal. Namun, dalam jajak pendapat terkini yang dilakukan media Jepang terhadap calon presiden dari Partai Demokrat Liberal, Shigeru Ishiba selalu menempati posisi teratas dengan tingkat dukungan yang tinggi dan meraih dukungan publik.
Taro Kono
Taro Kono - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Menteri Pertahanan Jepang saat ini Taro Kono juga merupakan kandidat kuat untuk posisi presiden Partai Demokrat Liberal. Dalam sebuah wawancara dengan majalah "Shukan Bunshun" Jepang, dia tidak merahasiakannya dengan mengatakan, "Saya mengungkapkan keinginan saya ketika saya terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan untuk pertama kalinya: Saya berharap suatu hari saya bisa menjadi Perdana Menteri." Media Jepang paling banyak berkomentar tentang dia.
Menurut pemberitaan, selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari tahun 2017 hingga 2019, Taro Kono melakukan total 59 kunjungan. Ia telah melakukan perjalanan ke 123 negara dan wilayah di seluruh dunia dan menjadikannya menteri luar negeri dengan jumlah kunjungan terbanyak dalam sejarah Jepang.
Fumio Kishida
Fumio Kishida - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Selain itu, Fumio Kishida, direktur investigasi politik Partai Demokrat Liberal saat ini, "ditunjuk" oleh Abe sebagai penggantinya. Ini cukup berarti dan memiliki keuntungan besar. Di luar dugaan, meski Fumio Kishida mendapat dukungan dari Abe, kehadirannya di depan publik relatif rendah. Menurut laman berita Mainichi Shimbun Jepang, hal ini terutama karena hubungan pekerjaan Fumio Kishida yang sepertinya tidak dapat memperlihatkan wajahnya ke publik. Selain itu, Fumio Kishida sendiri merupakan sosok yang rendah hati dan tidak suka pergi ke tempat umum, sehingga banyak orang Jepang yang tidak mengenalnya.
Pemerintahan Abe saat ini juga tengah menghadapi banyak masalah, seperti munculnya kembali wabah COVID-19, penundaan Olimpiade, dan situasi yang relatif rumit dari partai-partai oposisi yang secara bersama-sama menyerang posisi berkuasa Partai Demokrat Liberal. Terlepas dari kondisi fisik Abe, penentuan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri selanjutnya harus cepat ditentukan. (*)
