Lama Baca 3 Menit

Bertepatan Pilpres AS, China Akan Serang Taiwan?

22 September 2020, 18:11 WIB

Bertepatan Pilpres AS, China Akan Serang Taiwan?-Image-1

Bertepatan Pilpres AS, Cina Akan Luncurkan Serangan ke Taiwan? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Tiongkok dikabarkan akan menyerang Taiwan pada 3 November 2020, bertepatan dengan diselenggarakannya pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Hal ini terungkap dari cuitan Hu Xijin (胡锡进), jurnalis dan editor media Global Times yang terafiliasi dengan pemerintah Partai Komunis Tiongkok.

"Hal buruk apa yang telah dilakukan pihak berwenang Taiwan sehingga lebih dari satu mantan pejabat AS memperkirakan PLA (People’s Liberation Army, tentara nasional Tiongkok) akan menyerang Taiwan pada Minggu, 3 November ketika pemilihan presiden AS digelar," dilansir dari akun Twitternya, Selasa (22/9/2020). "Tsai Ing-wen (pemimpin Taiwan saat ini) harus merenungkan diri, atau dia akan menjadi "presiden" Taiwan yang digulingkan oleh PLA."

Ungkapan Hu Xijin (胡锡进) tersebut mengomentari artikel yang muncul di media AS, The Hill. Artikel dengan judul "Pemilu AS bisa saja berbahaya buat Taiwan, sebuah kesempatan untuk Tiongkok" menuliskan akan baik bagi Tiongkok untuk menyerang pada 3 November. Pasalnya, pada momen itu AS tengah berada dalam krisis suksesi siapa yang akan menjadi pemimpin AS, dan kecil kemungkinan untuk negara itu mengintervensi urusan negara lain, dilansir dari CNBC, Selasa (22/9/2020).

Pada Minggu (20/9/2020), Angkatan Udara Taiwan mengerahkan jet tempur untuk kedua kalinya saat mengidentifikasi munculnya pesawat Tiongkok yang melintasi pulau dan jalur Selat Taiwan. Pemerintah Taiwan mendesak Beijing untuk mundur dari lokasi tersebut. Sementara Beijing terus mengklaim bahwa pulau tersebut masih berada dalam wilayahnya, Taiwan tidak merasa demikian. Konflik dan ketegangan pun terus dirasakan dan semakin menjadi ketika kunjungan pejabat tinggi AS baru-baru ini.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 19 pesawat Tiongkok yang diketahui muncul di sekitar pulau tersebut, lebih banyak dari yang diperkirakan pada hari sebelumnya sebanyak 18 pesawat. Pesawat-pesawat Tiongkok itu melintasi garis tengah Selat Taiwan serta terbang ke zona yang teridentifikasi sebagai wilayah pertahanan udara Taiwan.