Lama Baca 3 Menit

Jakarta PSBB Total, Nasib Warga Dipertanyakan

13 September 2020, 15:02 WIB

Jakarta PSBB Total, Nasib Warga Dipertanyakan-Image-1

Jakarta PSBB Total, Nasib Warga Dipertanyakan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Sejak diputuskannya pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banyak yang mempertanyakan bagaimana nasib masyarakat yang rentan terdampak kebijakan tersebut. Salah satunya adalah Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, Wibi Andriano.

"Kalau pun kebijakan gubernur adalah kemarin kembali ke PSBB total sebagaimana pertama, saya pribadi setuju, akan ikuti. Tapi timbul pertanyaan dari masyarakat Jakarta selama 2 minggu PSBB total dilakukan gimana dengan periuk nasi kami, kontrakan, apapun yang berbau ekonomi," pungkas Wibi dalam acara peluncuran buku 'Gagasan Pemuda untuk Jakarta' secara daring, Sabtu (12/9/2020).

Wibi yang merupakan anggota DPRD DKI Komisi A berpendapat bahwa Pemprov DKI juga harus memberikan opsi dan solusi bagi warga yang terdampak PSBB total yang diterapkan. Selain itu, Wibi juga mendorong anak muda turut ikut menjadi pemecah permasalahan warga yang terimbas secara ekonomi akibat kebijakan ini.

Wibi tidak mempermasalahkan kebijakan Pemprov DKI terkait penanganan COVID-19 yang terus berubah. Hanya saja, ia menekankan bahwa kebutuhan pokok warga harus tetap terpenuhi.

"Silakan Jakarta ditutup, di-lockdown (kuncitara), ditransisikan, kita ikuti apa kata gubernur. Tapi yang menjadi masalah basic need (kebutuhan pokok) kita yang utama dari rakyat DKI belum selesai, belum terakomodir, itu yang membuat kita bicara lantang kencang," terang Wibi.

Sebelumnya, karena grafik pasien aktif COVID-19 yang terus naik, Anies memerintahkan untuk diberlakukannya kembali PSBB ketat di ibu kota untuk mengendalikan penularan COVID-19. "Maka dengan melihat kedaruratan ini, maka tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali menarik rem darurat sesegera mungkin," ungkap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/9/2020) kemarin.

Anies memutuskan sejumlah kegiatan yang awalnya bisa dilakukan saat diberlakukannya PSBB transisi akan dilarang mulai Senin (14/9/2020) besok. Salah satunya, bioskop, tempat hiburan dan tempat wisata harus ditutup, sementara kegiatan belajar dan bekerja dilaksanakan dari rumah.