Lama Baca 3 Menit

Kedubes: Mossad Bawa Vaksin COVID-19 China ke Israel, Benar Tidak?

30 October 2020, 10:00 WIB

Kedubes: Mossad Bawa Vaksin COVID-19 China ke Israel, Benar Tidak?-Image-1

Mossad Bawa Vaksin COVID-19 China ke Israel Tidak Dikonfirmasi - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Kedutaan Besar Israel di Tiongkok mengklarifikasi pada hari Rabu (28/10/2020) bahwa pemerintah Israel belum mengkonfirmasi, mendukung atau menyetujui informasi apa pun di internet yang menyatakan bahwa dinas intelijen Israel, Mossad telah membawa vaksin COVID-19 buatan Tiongkok ke Israel untuk dipelajari dan diteliti.

Informasi tersebut dilaporkan oleh media Israel. Beberapa media mengklaim bahwa beberapa sumber pemerintah Israel secara tidak langsung telah mengkonfirmasi informasi ini, tetapi tidak menjelaskan bagaimana Mossad memperoleh vaksin tersebut.

Sebagai tanggapan, pihak kedutaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan asli Israel didasarkan pada informasi yang diberikan oleh outlet berita independen Israel yang tidak pernah dikonfirmasi, didukung, atau disetujui oleh pemerintah Israel, dilansir dari Global Times, Jumat (30/10/2020).

Jika pemerintah Israel tertarik untuk bertukar pengetahuan tentang mengembangkan vaksin, maka kami akan melakukan pendekatan dan berkolaborasi dengan teman-teman Tiongkok kami secara resmi di bawah mekanisme Kemitraan Komprehensif Inovatif Tiongkok-Israel, tulis Erez Katz Volovelsky, juru bicara kedutaan, melalui sebuah pernyataan.

"Asumsi tentang minat Mossad pada vaksin Tiongkok harus dianggap sebagai pujian besar bagi para ilmuwan Tiongkok dan kemampuan teknologi Tiongkok karena orang Israel percaya bahwa hanya perkembangan terbaik dan paling terhormat yang akan menikmati perhatian sejenis ini dari Mossad," kata Volovelsky.

Berita tersebut juga menjadi topik hangat di media sosial Tiongkok dengan warganet yang bertanya-tanya bagaimana Mossad mendapatkan vaksin jika laporan tersebut benar. Beberapa bercanda bahwa setidaknya laporan tersebut membuktikan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan Tiongkok cukup baik sehingga badan intelijen asing pun ingin mendapatkannya.

Di sisi lain, Tao Lina, seorang ahli imunologi yang berbasis di Shanghai, mengatakan bahwa Israel mampu mengembangkan vaksin COVID-19 sendiri. Media melaporkan bahwa enam kandidat COVID-19 saat ini sedang dikembangkan di Israel. Salah satu kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Biologi Israel dijadwalkan menjalani uji klinis pada manusia di Pusat Medis Sheba dan Hadassah pada bulan Oktober ini.

Tiongkok bekerja sama dengan negara dan wilayah lain, termasuk beberapa negara Timur Tengah seperti UEA dan Arab Saudi, dalam uji klinis fase ketiga pada vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, yang diharapkan akan memasuki pasar pada akhir tahun ini. (*)