Lama Baca 3 Menit

China Yakin Ekonomi Kembali Maju Pada 2021

27 November 2020, 06:00 WIB

China Yakin Ekonomi Kembali Maju Pada 2021-Image-1

China Yakin Ekonomi Kembali Maju Pada 2021 - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, mengatakan pada hari Selasa (24/11/2020) bahwa dia mengharapkan aktivitas ekonomi di negara itu dapat kembali ke kisaran yang wajar pada tahun depan, setelah pandemi COVID-19 berdampak pada pertumbuhan PDB tahun 2020.

"Perekonomian Tiongkok tahun ini dapat mencapai pertumbuhan positif, dan kami berharap operasi (ekonomi) tahun depan dapat pulih ke kisaran yang wajar," kata Li dalam konferensi pers dengan para pemimpin dari enam organisasi ekonomi dan keuangan internasional utama, termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Ekonomi Tiongkok, terbesar kedua di dunia, tumbuh 0,7% dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara PDB kuartal ketiga naik 4,9% dari tahun-ke-tahun, dilansir dari Reuters, Rabu (25/11/2020).

"Kami akan terus memperluas pembukaan, dan kami sama sekali tidak akan mengejar surplus perdagangan," tambah Li, menegaskan Tiongkok akan memberikan penekanan yang sama pada impor dan ekspor, serta ingin mencapai keseimbangan perdagangan antara kedua arus ekonomi tersebut.

Tiongkok pada tahun ini meluncurkan strategi "sirkulasi ganda" untuk memotong ketergantungannya pada pasar luar negeri dan teknologi dalam pembangunan jangka panjang, perubahan yang disebabkan oleh keretakan yang semakin dalam dengan Amerika Serikat.

Negara ini mengatakan akan bergantung terutama pada "sirkulasi internal", yaitu siklus produksi, distribusi, dan konsumsi domestik untuk perkembangan ekonomi negaranya dengan didukung oleh inovasi dan peningkatan ekonomi.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kementerian luar negeri Tionigkok, Li mengatakan Tiongkok akan mempertahankan kebijakan makroekonomi yang berkelanjutan dan stabil, mengadopsi lebih banyak langkah reformasi dan mempromosikan kembalinya aktivitas ekonomi ke kisaran yang wajar.

Dalam pertemuan meja bundar dengan enam lembaga yang juga termasuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), perdana menteri Tiongkok ini juga mengatakan Tiongkok akan terus menerapkan kebijakan fiskal aktif dan kebijakan moneter yang stabil. (*)