Lama Baca 3 Menit

Hewan Ternyata Bisa Terinfeksi COVID-19, Ini yang Paling Rentan

16 December 2020, 13:39 WIB

Hewan Ternyata Bisa Terinfeksi COVID-19, Ini yang Paling Rentan-Image-1

Hewan Ternyata Bisa Terinfeksi COVID-19, Ini yang Paling Rentan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Ternyata, hewan juga bisa terinfeksi COVID-19, SARS-CoV-2. Dalam jurnal PLOS Computational Biology, hewan itu adalah musang, kucing, anjing, dan musang luwak. 

Peneliti juga menemukan jenis hewan yang kemungkinan kecil terinfeksi, yaitu bebek, tikus, curut, babi, dan ayam. Itu hasil analisis terhadap 10 spesies hewan, i republika.co.id, Selasa (16/12/2020).

SARS-CoV-2 menggunakan duri-duri protein di permukaan "tubuh" mereka untuk mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia atau hewan yang diserang. Reseptor ACE2 ini merupakan pintu masuk utama bagi SARS-CoV-2 untuk menyerang sel-sel pada manusia atau hewan.

Manusia dan juga spesies lain memiliki ragam variasi ACE2 yang luas. Berdasarkan studi ini, ragam variasi reseptor ACE2 pada manusia, musang, kucing, anjing, dan musang luwak ternyata bisa menciptakan ikatan paling kuat dengan duri protein pada permukaan SARS-CoV-2. Sebaliknya, reseptor ACE2 pada tikus, curut, ayam, babi, dan bebek memiliki ikatan yang buruk.

"Mengetahui hewan mana yang rentan terhadap SARS-CoV-2 membantu kita untuk mencegah terbentuknya reservoir (infeksi) hewan di mana virus corona bisa muncul kembali nanti," ujar peneliti senior Luis Serrano, dilansir dari WebMD.

Temuan ini juga memberikan petunjuk mengapa cerpelai, yang merupakan kerabat dekat musang, bisa terinfeksi oleh virus ini di Utah Amerika Serikat. Tim peneliti juga menambahkan, kerentanan infeksi oleh kucing pada manusia tidak sama seperti pada hewan lain. Hal ini dinilai dapat memberi penjelasan mengapa tidak ada manusia yang tertular oleh hewan peliharaan mereka.

Tim peneliti juga menemukan bahwa variasi ACE2 yang berbeda pada manusia kemungkinan turut berperan dalam menentukan kecenderungan seseorang untuk mengalami gejala berat COVID-19. Menurut tim penleiti, mutasi protein-S secara drastis menurunkan kemampuan SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam sel sehingga melindungi inang dari penyakit tersebut.

Oleh karena itu, tim peneliti kni sedang mengembangkan protein mini dari protein ACE2 manusia. Pengembangan ini bertujuan agar protein mini tersebut dapat mengganggu agar virus tidak masuk ke dalam sel, sehingga mencegah terjadinya infeksi.