Lama Baca 3 Menit

Ini Fakta Sinovac yang Tiba di Indonesia

08 December 2020, 11:58 WIB

Ini Fakta Sinovac yang Tiba di Indonesia-Image-1

Ini Fakta Sinovac yang Tiba di Indonesia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Pada 6 Desember, vaksin COVID-19 buatan perusahaan Tiongkok, Sinovac, telah tiba di Indonesia. Vaksin sejumlah 1,2 juta dosis itu dipantau oleh Presiden Joko Widodo saat mendarat di bandara Soekarno-Hatta.

Vaksin Sinovac adalah vaksin berjenis tidak aktif, yaitu vaksin yang menggunakan versi lemah atau versi inaktif dari virus untuk memancing respons imun tubuh, dilansir dari CNN, Selasa (8/12/2020). Vaksin tidak aktif memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu untuk mendapatkan imunitas berkelanjutan terhadap penyakit.

Dilansir dari CGTN, vaksin yang dikembangkan Sinovac ini bernama CoronaVac, dan telah dinyatakan mampu memicu respons antibodi yang cepat dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin pada interval 14 hari.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo menjabarkan virus yang disuntikkan ke manusia itu utuh. Namun sebelumnya, virus itu telah dirusak atau dimatikan secara genetik dengan bahan kimia, suhu panas atau radiasi. Dengan begitu, ketika disuntikkan ke manusia tidak menimbulkan masalah karena materi genetik sudah rusak sehingga tak bisa bereplikasi. Tetapi karena utuh protein spike ini bisa menjadi pembelajaran bagi manusia untuk mengenali benda asing yang harus dilawan.

Sementara itu, jenis vaksin tidak aktif juga telah digunakan untuk produksi vaksin penyakit Hepatitis A, Flu, Polio, dan Rabies.

Selain di Indonesia, vaksin buatan Sinovac juga meluncurkan uji klinis fase 3 di Brasil dan Turki. Perusahaan itu juga membangun fasilitas untuk memproduksi hingga 100 juta vaksin per tahun. Di Indonesia, Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac agar bisa memproduksi vaksin tersebut secara lokal.

Untuk pengujian klinis di Indonesia, Bio Farma bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dalam menyiapkan uji klinis CoronaVac dan pengujian klinis tersebut telah dimulai pada 14 Agustus lalu.

CoronaVac adalah satu dari tiga vaksin COVID-19 eksperimental yang telah digunakan Tiongkok untuk menyuntik ratusan ribu orang di bawah program penggunaan darurat. (*)