Lama Baca 3 Menit

Morgan Stanley: Volume Konsumsi Publik China 2030 Sekitar USD 12,7 Triliun

30 January 2021, 14:48 WIB

Morgan Stanley: Volume Konsumsi Publik China 2030 Sekitar USD 12,7 Triliun-Image-1

Konsumtif china diperkirakan meningkat - Gambar diambil dari berbagai sumber segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Volume belanja warga Tiongkok terus naik dari dari waktu ke waktu. Morgan Stanley, broker retail berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) memprediksi, nilai belanja warga Tiongkok pada satu dekade mendatang bakal meningkat dua kali lipat dibanding sekarang.

Diprediksi, nilai konsumsi warga Tiongkok sekitar USD 12,7 triliun pada 2030, menjadikan Tiongkok pembangkit konsumsi global dan menyamai volume konsumsi AS saat ini. Demikian dilansir dari CGTN (29/01/21).

Perubahan utama dalam struktur konsumsi China selama 10 tahun ke depan adalah bahwa konsumsi jasanya akan melebihi konsumsi barang, dengan pangsa konsumsi jasa mencapai 52 persen pada 2030, kata laporan itu.

Ekspansi pasar konsumsi negara akan disertai dengan perubahan fundamental pada lanskap konsumsi domestik.

Daya beli konsumen China diperkirakan akan tumbuh lebih lanjut dalam 10 tahun ke depan karena pendapatan yang dapat dibuang per kapita diproyeksikan dua kali lipat pada tahun 2030, menurut laporan itu.

Perubahan demografis, faktor penting yang mempengaruhi perilaku konsumen juga akan terjadi dalam kurun waktu 10 tahun.

Fokus permintaan konsumsi China akan bergeser dari kebutuhan konsumen muda saat ini ke layanan rumah tangga dan pensiun, karena orang berusia antara 35 dan 44 dan lebih dari 55 diperkirakan akan mendominasi daya beli negara, menurut perhitungan bank.

Sementara itu, dukungan pemerintah yang berkelanjutan akan berkontribusi untuk melepaskan potensi konsumsi negara, kata laporan itu.

Para pembuat kebijakan China dalam banyak kesempatan menggarisbawahi peningkatan konsumsi domestik sebagai bagian dari upayanya untuk mempromosikan paradigma pembangunan "sirkulasi ganda".

Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan peran konsumsi dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, mendorong model konsumsi baru dan memperluas akses pasar di sektor konsumsi jasa, menurut proposal negara untuk Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025).

Laporan tersebut juga menyoroti faktor-faktor lain dalam mendorong ledakan konsumsi di Tiongkok, seperti adopsi teknologi digital secara luas, yang akan meningkatkan efisiensi konsumsi, dan nilai-nilai tradisional keluarga Tiongkok dalam memberikan dukungan keuangan yang kuat. (*)

Alifa Asnia/Penerjemah