Lama Baca 5 Menit

China Jadi Incaran Banyak Universitas Asing: Mengapa?

16 April 2024, 11:06 WIB

China Jadi Incaran Banyak Universitas Asing: Mengapa?-Image-1
Suasana acara. Photo: 人民网

Beijing, Bolong.id - Semakin banyak universitas dan institusi pendidikan luar negeri yang mencari kerja sama dengan Tiongkok.

Dilansir dari 人民网 Senin (15/04/24), pada Forum Studi Luar Negeri Tiongkok di Beijing pada hari Jumat, para pejabat dan cendekiawan dari Tiongkok dan luar negeri menunjukkan bahwa pendidikan global menghadapi tantangan di tengah pesatnya kemajuan kecerdasan buatan (AI), dan diperlukan lebih banyak pertukaran budaya dan pendidikan.

Dengan tema “menerima tantangan, menciptakan masa depan bersama untuk lanskap baru belajar di luar negeri,” forum ini dimaksudkan sebagai platform diskusi tentang peran penting pertukaran budaya dan pendidikan.

Ren Youqun, seorang profesor Pendidikan di Universitas Shandong, menyoroti kesenjangan yang semakin besar dalam pendidikan tinggi karena pesatnya perkembangan AI.  Di forum tersebut, beliau menekankan pentingnya mendefinisikan ulang pendidikan melalui transformasi digital yang komprehensif, serta reformasi sistemik dalam metodologi pengajaran, tata kelola kelembagaan, dan mekanisme penjaminan mutu.

Dalam acara tersebut, universitas dan lembaga pendidikan dari Australia dan Kanada menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk lebih memperdalam kerja sama pendidikan dengan lembaga pendidikan Tiongkok.

Wang Daquan, direktur Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE), sebuah lembaga publik yang berafiliasi dengan Kementerian Pendidikan Tiongkok, menegaskan kembali komitmen lembaga tersebut untuk mendorong kolaborasi internasional dan memfasilitasi agenda pengembangan bakat global di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

Ia memberikan contoh bahwa kontes inovasi pemuda Tiongkok-AS telah menarik hampir 10.000 generasi muda dari Tiongkok dan Amerika Serikat, sehingga semakin memperkuat landasan persahabatan antara masyarakat kedua negara.

Rebecca Needham, seorang penasihat politik di Kedutaan Besar Selandia Baru di Tiongkok, berbagi pengalamannya belajar di Tiongkok pada tahun 1980-an, dan berbicara tentang transformasi melalui interaksi lintas budaya serta peran penting pertukaran pendidikan dalam menjembatani kesenjangan budaya.

Dalam menegaskan kembali hubungan bilateral yang kuat antara Tiongkok dan Selandia Baru, ia menyoroti keterlibatan diplomatik baru-baru ini antara kedua negara, termasuk kunjungan menteri luar negeri dan pejabat perdagangan.

Banyak pakar mengatakan kepada Global Times bahwa seiring dengan semakin kuatnya kekuatan nasional Tiongkok, semakin banyak pelajar internasional yang menunjukkan minat untuk belajar di Tiongkok.

Cary Anderson, wakil rektor eksekutif di Universitas Wenzhou-Kane, menguraikan upaya universitas untuk menarik mahasiswa melalui beragam program, menekankan nilai pembelajaran berdasarkan pengalaman melalui interaksi dengan bisnis Tiongkok.

“Baru bulan lalu, kami menerima mahasiswa MBA yang datang, dan mereka mengikuti beberapa kursus di universitas kami dan mengunjungi bisnis Tiongkok. Setelah tur, mereka menunjukkan minat yang kuat dan ingin kembali,” katanya kepada Global  Waktu.

Tim Hubbard, kepala Rekrutmen dan Kemitraan Asia Timur di Universitas East Anglia, menyatakan optimismenya mengenai permintaan baru untuk belajar di Tiongkok, mengutip pengalaman positifnya sendiri.  Ia menekankan potensi siswa untuk memanfaatkan keterampilan yang mereka peroleh di Tiongkok untuk menjalin hubungan dengan negara asal mereka, sehingga mendorong keterlibatan global yang lebih besar.

“Saya punya beberapa teman baik, satu dari Argentina, satu dari Makedonia, satu dari Republik Ceko. Dan mereka semua sekarang kembali ke negara asalnya, bekerja untuk organisasi yang terhubung dengan Tiongkok,” katanya kepada Global Times.

Pada hari Jumat sore, sebuah acara bertema "Pertemuan Indahku dengan Tiongkok" diadakan, di mana mahasiswa internasional berprestasi berbagi pengalaman mereka melalui pidato, bersamaan dengan peluncuran kompetisi media sosial luar negeri yang mempromosikan esai dan video pendek tentang tema tersebut.

Wang mengatakan kontes buku dan video pendek My Beautiful Encounter with China edisi ketujuh untuk pelajar internasional yang belajar di Tiongkok mengumpulkan lebih dari 800 cerita tentang Tiongkok dari siswa dari lebih dari 80 negara yang datang untuk belajar di Tiongkok.

Rhett Miller, komisaris senior perdagangan dan investasi untuk Perdagangan dan Investasi Tiongkok Raya, Kantor Tiongkok Queensland, mengatakan kepada Global Times bahwa seiring Tiongkok terus memposisikan dirinya sebagai pusat pendidikan global, kemitraan yang dijalin melalui inisiatif seperti China Study Abroad Forum siap untuk melakukan hal tersebut.  membentuk masa depan pendidikan, mendorong pemahaman dan kolaborasi lintas budaya yang lebih besar dalam skala global. (*)

Informasi Seputar Tiongkok