
Sejumlah wisatawan mengunjungi Museum Sanctuary of Truth di Pattaya, Thailand, pada 29 Maret 2024. (Xinhua/Wang Teng)
BANGKOK, 29 April (Xinhua) -- Bank sentral Thailand pada Senin (28/4) menguraikan standar regulasi baru, yang mengharuskan lembaga keuangan dan penyedia uang elektronik (e-money) memperkuat langkah-langkah keamanan dan berbagi tanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan akibat kejahatan siber.
Menurut Bank of Thailand (BOT), standar-standar ini akan diberlakukan pada awal Mei dan akan sejalan dengan Dekret Darurat tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Teknologi yang telah diamendemen dan mulai berlaku sebelumnya pada bulan ini.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Deputi Gubernur BOT Roong Mallikamas mengatakan bahwa kerangka kerja regulasi baru ini bertujuan untuk melindungi pelanggan dengan lebih baik lagi dan mengharuskan tindakan terkoordinasi di seluruh bank, perusahaan telekomunikasi, platform media sosial, bisnis uang elektronik, dan operator aset digital.
Roong mengungkapkan bahwa langkah-langkah utama akan meliputi upaya membatasi akses perbankan seluler bagi setiap pelanggan dengan hanya melalui satu akun pengguna dan pada satu perangkat, membutuhkan pengenalan wajah untuk transfer bernilai tinggi, melarang SMS dan tautan email yang dapat digunakan dalam penipuan phishing, dan memastikan aplikasi hanya dijalankan pada perangkat yang aman.

Sejumlah wisatawan mengunjungi kuil Wat Pho di Bangkok, Thailand, pada 30 Juli 2024. (Xinhua/Rachen Sageamsak)
Lembaga-lembaga keuangan harus mengeluarkan notifikasi gratis untuk transfer keluar dan menyediakan saluran kontak darurat nonstop selama 24 jam tujuh hari sepekan, tambahnya.
Dia menambahkan bahwa bank-bank dan operator uang elektronik juga diwajibkan untuk membekukan transaksi-transaksi yang mencurigakan dan bertindak cepat terhadap rekening palsu yang terkait dengan aktivitas-aktivitas penipuan. Entitas-entitas yang gagal mematuhi peraturan ini akan dimintai pertanggungjawaban finansial sesuai dengan keterlibatan mereka.
Bank sentral tersebut menekankan bahwa kewaspadaan masyarakat tetaplah penting, seraya mendesak konsumen untuk menghindari tautan yang mencurigakan, tetap waspada terhadap penipuan dengan modus penyamaran, dan memantau aktivitas keuangan dengan cermat. Selesai
Advertisement
