Lama Baca 3 Menit

IMF Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok akan Rebound Pada Tahun 2021

15 April 2020, 19:15 WIB

IMF Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok akan Rebound Pada Tahun 2021-Image-1

Logo IMF - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

IMF memperkirakan Ekonomi Tiongkok kemungkinan akan naik sebesar 1,2 persen tahun ini, melambung kuat menjadi 9,2 persen pada tahun 2021 yang akan datang. COVID-19 akan membuat pertumbuhan ekonomi global berujung pada resesi yang sangat parah, namun dapat diperkirakan bahwa akan pulih sekitar 5,8 persen jika pandemi ini sudah selesai. "Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan ada pada angka –3,0 persen di tahun 2020, hasil yang jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global tahun 2009," kata IMF dalam World Economic Outlook yang dirilis Selasa, 14 April 2020.  

IMF menyebut penurunan global ini sebagai "The Great Lockdown" dan merupakan yang terburuk sejak Depresi Hebat pada 1930-an. IMF memperkirakan akan ada rebound pada tahun 2021, dengan pertumbuhan ekonomi global naik sebesar 5,8 persen. "Pemulihan pada tahun 2021 hanya akan terjadi sebagian saja, karena tingkat kegiatan ekonomi diproyeksikan akan tetap berada di bawah tingkat yang kami proyeksikan untuk tahun 2021 sebelum virus menyerang." kata Gita Gopinath, kepala ekonom IMF.  Ekonomi Amerika Serikat diproyeksikan akan turun sebesar 5,9 persen tahun ini, dan naik sebesar 4,5 persen tahun depan. Tidak seperti AS, Asia kemungkinan akan menjadi satu-satunya wilayah dengan tingkat pertumbuhan positif pada tahun 2020. 

IMF mengatakan, melihat berbagai faktor, seperti; produksi industri, penjualan, dan investasi aset di Tiongkok menunjukkan bahwa kontraksi dalam kegiatan ekonomi pada kuartal pertama bisa berada di angka 8 persen dari tahun sebelumnya. Namun, Tiongkok diperkirakan akan memimpin pemulihan ekonomi, IMF memperkirakan pertumbuhan Tiongkok akan naik sebesar 9,2 persen pada tahun depan. Rebound pada tahun 2021 sangat tergantung pada pandemi yang memudar pada paruh kedua tahun 2020, dibutuhkan upaya penahanan secara bertahap, ditingkatkan untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan para investor. 

Di tengah pandemi COVID-19 global, Tiongkok akan semakin maju dan akan kembali bekerja, melanjutkan bisnis dan produksinya. Sekitar 98,7 persen perusahaan manufaktur Tiongkok dilaporkan telah kembali bekerja. Ada banyak variabel yang berperan selama pemulihan, misalnya, jika terapi atau vaksin dapat ditemukan lebih awal, social-distancing dihilangkan dan rebound terjadi lebih cepat. Meski begitu, IMF mengingatkan bahwa pemulihan ekonomi global bisa lebih lemah dari yang diharapkan setelah penyebaran virus melambat, karena sejumlah alasan lainnya, seperti: tidak pastinya tingkat penularan, penutupan perusahaan dan perubahan perilaku perusahaan yang mengarah pada terganggunya pasokan.