Lama Baca 3 Menit

Ditekan Oleh Aturan Baru AS, Huawei akan Cari Solusi

19 May 2020, 15:28 WIB

Ditekan Oleh Aturan Baru AS, Huawei akan Cari Solusi-Image-1

Huawei - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Huawei mengatakan pada hari Senin, 18 Mei 2020, bahwa pembatasan terbaru dari pemerintah AS akan mempengaruhi bisnisnya, tetapi perusahaan akan melakukan segala upaya untuk menemukan solusi yang tepat. Komentar ini muncul setelah Kementerian Perdagangan AS mengeluarkan peraturan baru yang dapat menghalangi Huawei dan pemasoknya untuk menggunakan teknologi AS dalam pembuatan produk semikonduktor. 

Huawei mengatakan peraturan baru tersebut akan memengaruhi langkah ekspansi, pemeliharaan, dan operasi jaringan senilai ratusan miliar dolar yang telah diluncurkan di lebih dari 170 negara. "Hal ini juga akan memengaruhi layanan komunikasi bagi lebih dari 3 miliar orang yang menggunakan produk dan layanan Huawei di seluruh dunia. Untuk menyerang perusahaan terkemuka dari negara lain, pemerintah AS sengaja membalikkan punggungnya pada kepentingan pelanggan dan konsumen Huawei.” 

Guo Ping (郭平), selaku Rotating Chairman Huawei (华为轮值董事长), pada konferensi di Shenzhen mengatakan: "Kami yakin akan menemukan solusi secepatnya". Ia menambahkan, "meskipun ada banyak pembatasan pada teknologi, tahun lalu kami telah berjuang untuk bertahan hidup dan kami ingin terus maju". Untuk mengatasi pembatasan, pengeluaran dana demi riset Huawei naik 29,8% menjadi 131,7 miliar yuan (sekitar 273 triliun rupiah) pada tahun 2019, sementara jumlah persediaan meningkat 73,4% setiap tahunnya. 

Para ahli juga mengatakan bahwa pembatasan akan semakin mendorong perusahaan Tiongkok untuk memperluas kemampuan penelitian dan pengembangan semikonduktor mereka sendiri. Pembuat chip yang berbasis di Shanghai, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) (中芯国际集成电路制造有限公司) telah berhasil memproduksi secara massal prosesor smartphone untuk Huawei dengan menggunakan proses manufaktur chip 14nm. SMIC juga sedang mencari cara untuk mengasah teknologinya lebih lanjut. SMIC mengatakan pada hari Jumat, 15 Mei 2020, bahwa mereka telah menerima investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS (sekitar 22 triliun rupiah) dari National Circuit II (国家电路II) dan 750 juta dolar AS (sekitar 11 trilun rupiah) dari Shanghai Integrated Circuit Fund II (上海集成电路基金二期), yang akan digunakan untuk mendorong riset dan kemampuan produksi.