Lama Baca 3 Menit

Lavrov: Rusia dan China Adalah Contoh Bagaimana Hubungan Baik Negara

23 March 2021, 12:45 WIB

Lavrov: Rusia dan China Adalah Contoh Bagaimana Hubungan Baik Negara-Image-1

Wang Yi dan Sergei Lavrov - Image from Xinhua

Moskow, Bolong.id - Tiongkok adalah mitra yang benar-benar strategis bagi Rusia. Selain itu dialog mereka yang saling percaya dan saling menghormati harus menjadi contoh bagi negara lain. Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Hubungan Rusia-Tiongkok saat ini dinilai oleh para pemimpin nasional dan warga negara kami sebagai yang terbaik dalam seluruh sejarah mereka. Ini adalah penilaian yang layak dan adil," kata Lavrov kepada Xinhua pada Senin (22/3/2021).

"Hubungan Rusia-Tiongkok ditandai dengan kemitraan komprehensif dan koordinasi strategis, yang telah memasuki era baru," kata diplomat top Rusia itu.

Dilansir dari China Daily pada Senin (22/3/2021), dalam pandangannya, untuk sebagian besar, hubungan bilateral telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya berkat Perjanjian Kesetaraan dan Kerjasama Ramah Tiongkok-Rusia (China-Russia Treaty of Good-neighborliness and Friendly Cooperation ) yang ditandatangani pada Juli 2001.

Karena tahun ini menandai peringatan ke-20 penandatanganan perjanjian, Lavrov memuji kerja sama dinamis antara Rusia dan Tiongkok selama dua dekade terakhir dan menyebut pakta itu sebagai dokumen bersejarah, yang telah meletakkan dasar politik dan hukum bagi jenis hubungan yang baru antara kedua negara.

"Model interaksi antara Rusia dan Tiongkok benar-benar bebas dari batasan ideologis. Ini bersifat intrinsik, tidak tunduk pada faktor oportunistik atau terhadap negara ketiga mana pun," tegasnya.

Lavrov mencatat bahwa situasi internasional sedang mengalami perubahan besar, dengan pusat-pusat baru pengaruh ekonomi, keuangan dan politik yang semakin kuat.

"Namun, perkembangan obyektif ini, yang mengarah pada pembentukan dunia yang benar-benar multipolar dan demokratis, sayangnya dihalangi oleh negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Rusia dan Tiongkok mempromosikan agenda yang konstruktif dan pemersatu, dan berharap sistem pemerintahan internasional akan adil dan demokratis, berjalan dengan lancar dan didasarkan pada interaksi yang luas antar negara dan inisiatif integrasi mereka, katanya.

"Kerja sama antara Rusia dan Tiongkok di arena internasional memiliki efek yang secara umum menstabilkan situasi global dan regional," katanya, seraya menambahkan bahwa dialog yang saling percaya dan saling menghormati harus menjadi contoh bagi negara lain.