Latihan militer AL India dan Jepang di Samudera Hindia - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
New Delhi, Bolong.id – Akhir pekan lalu, Angkatan Laut India dan Jepang lakukan latihan bersama di Samudra Hindia. Para analisis mengatakan, hubungan kedua negara ini semakin dekat, guna menghadapi Tiongkok yang dianggap sebagai ancaman bersama. Sementara itu, latihan militer kedua negara ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Kegiatan terakhir dilakukan di tengah ketegangan yang dialami keduanya dengan Beijing.
Pasukan India dan Tiongkok terkunci dalam pertempuran di sepanjang perbatasan Himalaya, yang tengah dipersengketakan, di mana 20 tentara India tewas dalam bentrokan baru-baru ini dengan tentara Tiongkok, sementara Jepang dan Tiongkok terkunci dalam konflik, karena Jepang mengubah administrasi status Kepulauan Senkaku, yang diklaim Tiongkok sebagai Kepulauan Diaoyu. Sedangkan konflik perbatasan, New Delhi menyalahkan Tiongkok atas tewasnya tentara India di Himalaya. Sun Weidong (孙卫东), Duta Besar Tiongkok untuk India, mengatakan kalau pasukan India bertanggung jawab atas bentrokan itu, karena mereka telah melanggar "Line of Actual Control (LAC)", perbatasan de facto.
Latihan militer ini merupakan indikasi persaingan geopolitik yang memanas di Samudra Hindia dan Pasifik. Ditambah lagi, di tengah pertikaian baru atas wilayah Kepulauan Diaoyu atau Senkaku, Kementerian Pertahanan Jepang juga telah membentuk tim baru untuk memajukan hubungan maritim yang lebih baik dengan AS, India, Australia, dan negara-negara Asia Tenggara.
Pada kunjungannya ke India pada tahun 2007, PM Jepang Shinzo Abe telah menyerukan ikatan maritim yang lebih kuat antara dua negara tersebut dengan memohonkan “Asia yang lebih luas” pada “pertemuan dua lautan” antara Samudra Hindia dan Pasifik. Sejak itu, kedua negara telah memperdalam kerja sama militer mereka, dan sering terlibat dengan acara militer bersama seperti 'latihan darat Dharma Guardian', latihan udara 'Shinyu Maitr' dan latihan militer trilateral 'Malabar' dengan AS.
Bhaskar, analis India mengatakan New Delhi dan Tokyo memiliki visi bersama tentang kebebasan laut, tetapi itu masih pada tingkat politik-diplomatik. Mantan duta besar India, Rajiv Bhatia mengatakan bahwa latihan angkatan laut itu juga memberi isyarat kepada Tiongkok akan pentingnya diplomasi daripada agresi. “Adanya sinyal bukanlah cara yang salah untuk meningkatkan konflik. Faktanya, sinyal ini adalah pengingat bahwa kita harus tetap berpegang pada alur diplomatik (dalam menyelesaikan masalah yang luar biasa) dengan demikian, hal ini akan memberikan yang terbaik untuk Tiongkok dan semua orang,” ujarnya.