Lama Baca 4 Menit

Pembangunan SPBU Listrik di Indonesia Terus Dilakukan

11 February 2021, 10:37 WIB

Pembangunan SPBU Listrik di Indonesia Terus Dilakukan-Image-1

Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id – Pembangunan tempat isi ulang baterai kendaraan listrik terus dipercepat. Hal itu seiring perkembangan kendaraan listrik di Indonesia terus menggeliat.

Dilansir dari Detikfinance pada Kamis (11/02/21), Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga tempat tukar baterai atau SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) mulai marak dilakukan oleh BUMN dan juga pihak swasta.

Koordinator Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumberdaya Maritim (KESDM), Ferry Triansyah mengatakan pemerintah sendiri sedang memfokuskan penyediaan infrastruktur pengisian listrik kepada PLN. 

"Penyediaan infrastruktur pengisian listrik dilaksanakan melalui penugasan kepada PT PLN, tetapi dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja sama dengan BUMN maupun badan usaha lainnya," kata Ferry dalam keterangan Kemenkomarves soal FGD Pengembangan SPKLU, Rabu (10/2/2021).

Berikut ini 3 fakta soal pengembangan tempat pengisian kendaraan listrik di Indonesia.

1. Empat Level SPKLU

Lebih jauh, Ferry sendiri mengungkapkan, terdapat empat level SPKLU yang ada di Indonesia. SPKLU level 1 adalah pengisian lambat yang merupakan instalasi khusus di rumah dengan daya keluaran kurang dari 3,7 kilowatt (kW).

Level 2 merupakan pengisian menengah yang dapat ditemukan di instalasi khusus, seperti di kantor dengan daya keluaran kurang dari 22 kW. Level 3 termasuk pengisian cepat yang dapat ditemukan di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 50 kW.

Kemudian, level 4, pengisian sangat cepat di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 150kW. Lama waktu pengisian dari baterai kosong hingga penuh pun bervariasi dari delapan jam hingga 15 menit.

2. Tersedianya 100 SPBU Listrik

Penjelasan secara keseluruhan, hingga Januari 2021 telah dibangun 100 unit charging station. SPKLU ini tersebar di 72 lokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

PLN sendiri menargetkan penyediaan SPKLU bisa mencapai 31.866 unit di secara nasional di tahun 2031.

PLN pun sudah membuat aplikasi Charge.IN yang bisa memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi SPKLU terdekat dan melihat konsumsi listrik kendaraan pribadi.

Di sisi lain, Pertamina juga telah membangun 5 SPKLU di Ibu kota, yakni di daerah Serpong, Fatmawati, M.T. Haryono, Lenteng Agung, dan Kuningan.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo mengatakan SPKLU di Kuningan akan menggunakan konsep energi listrik mandiri dari sel surya.

"Bahkan, SPKLU Kuningan pun tengah dipersiapkan untuk menggunakan konsep baru energy station yang menggunakan energi mandiri dari sel surya," kata Mars Ega.

3. Perusahaan Swasta Ikut Bangun

Perusahaan swasta pun tak mau kalah, PT Bambang Djaja juga mulai mendirikan SPKLU dan SPBKLU. Perusahaan ini juga sedang melakukan trial SPKLU dengan konsep satu SPKLU memiliki 10 tempat pengisian listrik.

Perusahaan ini juga akan membangun tempat penukaran baterai, dengan kapasitas 8-30 baterai dalam satu kabinet.

Di sisi lain, secara total untuk tempat penukaran baterai sendiri sudah ada 11 unit yang tersebar di Jakarta dan Tangerang. (*)

Megawati Putri/Penulis

BACA JUGA