Poster film - Image from World Wide Web
Beijing, Bolong.id - Film Festival Musim Semi Tiongkok segera berakhir. Box office pra-penjualan adalah film "Surge of Crowds" adaptasi film Endgame yang semula tak diunggulkan.
Dilansir dari laman Huanqiu.com 16/03/2021. Endgame adalah sebuah film komedi laga Tiongkok-Hong Kong yang ditulis dan disutradarai oleh Rao Xiaozhi. Dibintangi Andy Lau, Xiao Yang dan Wan Qian. Itu remake dari film Jepang tahun 2012,
Film yang diadaptasi dari film Jepang Key of Life adalah sebuah film komedi Jepang tahun 2012 garapan Kenji Uchida. Film tersebut dibuka di Jepang pada 15 September 2012.
Lagu pemuka film tersebut "Tenbyō no Shikumi" ditulis dan dipentaskan oleh Kazuya Yoshii, disutradarai oleh Rao Xiaozhi, dibintangi oleh Andy Lau, Xiao Yang, Wan Qian, dan menceritakan kisah pembunuh berdarah dingin Zhou Quan (diperankan oleh Andy Lau) dan aktor Chen Xiaomeng karena takdir (Xiao Yang) Sebuah cerita tentang perubahan identitas karena sepotong sabun jatuh.
Film ini berjudul "Hello, Madman!" Oleh Rao Xiaozhi. "Film fitur ketiga yang disutradarai setelah" The Unknown ", melanjutkan gaya humor hitam yang konsisten, dan memperhatikan kehidupan nyata, serta menggunakan elemen humor yang absurd untuk menafsirkan makna kehidupan secara unik.
Adegan film - image from internet
Ketika Anda menjalani hidup orang lain, apakah Anda memiliki keberanian untuk mengubah cara hidup Anda?
Orang-orang "Soaping", pembunuh teratas berubah menjadi pemain grup yang putus asa, tetapi aktor set naga berubah dan menjalani kehidupan kelas atas yang didambakan. Mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda, dan mereka menganut konsep kehidupan yang sangat berbeda, dan mereka telah memulai lintasan hidup satu sama lain karena kesalahan.
Namun, Chen Xiaomeng, yang menyingkirkan kehidupan yang sunyi, pada dasarnya rakus dan duduk membabi buta di pegunungan, dan rumah yang megah itu sekali lagi direduksi menjadi tempat pembuangan.
Namun, Zhou Quan, yang berubah menjadi sekelompok akting dalam kehidupan, masih bekerja keras, dan dia juga berhasil membuat dirinya berbeda dalam posisi biasa, dan pada akhirnya dia akan dihargai oleh sutradara hebat.
Sutradara menggunakan dua perbandingan kehidupan di atas untuk menunjukkan orang-orang yang putus asa dan nasib yang ditimbulkan oleh cara hidup mereka yang berbeda.
Melalui penggambaran perjuangan batin dan naluri bertahan hidup orang kecil, mereka menyuntikkan sedikit kehangatan ke perkotaan kehidupan orang biasa. (*)
Adegan film - image from internet