Lama Baca 4 Menit

Pihak Internasional Tentang AS Politisasi Virus COVID-19

27 July 2021, 13:16 WIB

Pihak Internasional Tentang AS Politisasi Virus COVID-19-Image-1

Orang-orang memakai masker - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hal cipta dapat menghubungi kami


Beijing, Bolong.id - Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali memprovokasi kontroversi asal usul virus COVID-19 dan mempertanyakan Penelitian WHO di Wuhan, Maret 2021. Dunia internasional justru mengutuk AS.

Dilansir dari Xinhua, Senin (26/7/2021), Partai Komunis Afrika Selatan, anggota koalisi penguasa Afrika Selatan, mengeluarkan pernyataan di situs resminya pada tanggal 22 Juli 2021, mengutuk Amerika Serikat karena mempolitisasi masalah sumber dari virus COVID-19. 

 Pernyataan itu mengatakan bahwa keterlacakan virus adalah masalah ilmiah, dan komunitas internasional harus memperlakukan masalah penelusuran virus dengan semangat ilmiah, objektif, adil dan ketat dan mempromosikan kerja sama anti-pandemi global.



 "Afrika Selatan mengutuk upaya mempolitisasi penelitian ilmiah, termasuk penamaan virus berdasarkan lokasi geografis, atau menyerang penelitian ilmiah karena melibatkan negara tertentu. Di era pandemi, kerja sama ilmiah dalam skala global sangat penting. Kemajuan dan perlindungan masyarakat sangat penting. Penelitian ilmiah tentang sumber virus adalah cara utama untuk mencegah penyebaran virus."



 Dua laboratorium di Italia dan Belanda baru-baru ini menguji ulang sejumlah kecil sampel darah yang dikumpulkan sebelum merebaknya virus COVID-19, dan menemukan antibodi yang biasanya muncul pada orang yang terinfeksi virus COVID-19. Sampel dengan antibodi ini dikumpulkan sedini mungkin. Pada minggu pertama Oktober 2019, hal ini menunjukkan bahwa orang yang dijadikan sampel kemungkinan telah terinfeksi virus COVID-19 pada bulan September 2019. Giovanni Apolone, direktur ilmiah Institut Kanker Nasional di Milan, Italia, percaya bahwa hasil ini menunjukkan bahwa virus COVID-19 di Italia sangat mungkin telah menyebar dalam batas tertentu sebelum titik waktu yang diketahui.



 David Hayman, ahli ekologi penyakit menular di Massey University di Selandia Baru, baru-baru ini menyatakan bahwa sejauh ini, apa yang disebut kebocoran laboratorium tidak didukung oleh bukti langsung. Sebaliknya, sejumlah besar data yang diketahui membuktikan bahwa penyebaran virus COVID-19 lebih dekat dengan peristiwa alam. Hayman mengatakan bahwa penelitian ilmiah membutuhkan bukti langsung dan akumulasi data, bukan spekulasi subjektif. Dia bingung dengan fakta bahwa argumen kebocoran laboratorium telah ramai di beberapa media Barat.



 Ahli virologi Stephen Winchester dari Berkshire and Surrey Pathology Service di Inggris mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Xinhua beberapa hari lalu bahwa virus COVID-19 sangat mungkinberasal dari alam. The Guardian versi Australia baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel bahwa tinjauan bukti yang ada yang diterbitkan oleh para peneliti Australia pada bulan Juli menunjukkan bahwa penjelasan yang paling mungkin untuk sumber virus COVID-19 masih berasal dari hewan.



 Pakar penyakit menular Meksiko Gerardo Perez percaya bahwa Amerika Serikat sekarang mengangkat masalah keterlacakan virus COVID-19 hanya untuk kepentingan pribadi. Dia mengatakan, "Berusaha menemukan objek kecaman tidak ada artinya. Yang kami cari adalah solusi, bukan negara yang bertanggung jawab atas segalanya."



Informasi Seputar Tiongkok