Beijing, Bolong.id - Peneliti Tiongkok membikin baterai lithium dengan teknologi pencetakan 3D, yang meningkatkan masa pakai baterai.
Dilansir dari 北极星电力网, Jumat (28/10/22), baterai logam lithium diharapkan menjadi baterai energi tinggi generasi berikutnya karena potensi kepadatan energinya yang tinggi.
Tetapi hambatan, seperti pertumbuhan dendrit litium dan efisiensi Coulomb yang rendah, yang menghasilkan kemampuan siklus yang buruk dan kepadatan energi yang rendah, telah membatasi penerapannya.
Para peneliti dari Institut Fisika Kimia Dalian di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menggunakan teknologi pencetakan 3D untuk membuat perancah berbasis titanium karbida untuk menyimpan logam litium sebagai katoda, yang mencapai kapasitas area luar biasa 30 miliampere jam per sentimeter persegi dan siklus umur lebih dari 4.800 jam tanpa menghasilkan lithium dendrit.
Anoda cetak 3D dibuat oleh kisi lithium iron phosphate (LiFePO4) berpori dengan pemuatan massa mencapai 171 mg per sentimeter persegi, yang secara efektif meningkatkan kinerja elektrokimia baterai.
Rute teknis ini menawarkan strategi yang layak untuk mengembangkan baterai dengan rentang hidup yang panjang dan kepadatan energi yang tinggi, menurut penelitian tersebut.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Energy Storage Materials. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
