Beijing, Bolong.id - Cantharellus albopileatus, spesies jamur baru ditemukan di Provinsi Zhejiang dan Provinsi Hainan, Tiongkok, baru-baru ini.
Dilansir dari 光明日报, Jumat (14/10/22), Pileus spesies baru memiliki permukaan yang halus dan sedikit berminyak dan berwarna krem hingga putih pucat.
Menurut sebuah makalah tentang empat spesies baru subgenus Cantharellus yang ditemukan di Tiongkok, termasuk Cantharellus albopileatus, yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Microbiology.
Stipe Cantharellus albopileatus berdaging dan keras dengan penampilan keputihan, dan rasa serta baunya tidak khas, kata surat kabar itu.
Spesies baru ini pertama kali ditemukan di Cagar Alam Nasional Gunung Tianmu di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, oleh Lin Wenfei, seorang guru di Institute of Edible and Medicinal Fungi, College of Life Sciences di Universitas Zhejiang.
Penemuan Cantharellus albopileatus memiliki signifikansi teoretis dan praktis yang besar untuk konservasi ekologis dan studi dalam biologi evolusioner dan telah menunjukkan sistem ekologi Cagar Alam Nasional Gunung Tianmu yang stabil, keanekaragaman hayati yang kaya, dan pencapaian penting dalam konservasi ekologi, kata Qi Xiangbin, anggota staf manajemen biro cagar alam.
Laporan berita tentang penemuan Cantharellus albopileatus telah memicu diskusi ekstensif di platform media sosial Tiongkok, dengan banyak netizen bertanya, "Apakah itu bisa dimakan? Apakah rasanya enak?"
Qi menyarankan orang untuk tidak memakan spesies jamur baru sebelum para ilmuwan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentangnya.
Orang sebaiknya tidak makan jenis jamur yang belum pernah mereka makan sebelumnya, serta yang tidak mereka kenali atau tidak tahu apakah jamur itu bisa dimakan, kata seorang anggota staf College of Life Sciences of Zhejiang University.
Sebelum menemukan jamur, Lin sudah terkenal di Universitas Zhejiang karena mengajar kursus pendidikan umum yang memukau tentang jamur, yang sangat populer di kalangan siswa.
Di kelasnya, Lin mengajak siswa untuk mencicipi 18 masakan yang terbuat dari jamur, dan menjelaskan cara pengolahan dan nilai gizi jamur yang dapat dimakan saat siswa menikmati makanan tersebut.
“Bagi saya, kursus ini tidak hanya menawarkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang menenangkan, di mana saya bisa dekat dengan alam dan melihat dunia yang berbeda,” kata mantan mahasiswa Lin.
Jamur tidak hanya berfungsi sebagai makanan dan meningkatkan kesehatan manusia, tetapi juga dapat digunakan dalam pengobatan penyakit, kata Lin.
Tidak banyak peneliti jamur di dunia, katanya, seraya menambahkan bahwa untuk membantu lebih banyak orang mendapatkan manfaat dari "harta karun" ini, dia akan tetap berkomitmen untuk mempopulerkan pengetahuan sains tentang jamur di kalangan masyarakat. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
