Beijing, Bolong.id - Sumpit, alat makan kuno sejak 5.000 tahun lalu di Tiongkok. Kini banyak digunakan di seluruh dunia.
Dilansir dari ltl-school.com. Asal usul sumpit berdasar teks yang ditulis abad ke-3 SM (280–233), demikian:
Ada banyak cerita rakyat tentang penemuan sumpit.
Yang paling populer adalah tentang Yu yang Agung, seorang penguasa legendaris di Tiongkok kuno.
Legenda mengatakan dia menggunakan tongkat untuk mengambil makanan panas dari panci dalam berisi air panas.
Evolusi Sumpit Tiongkok
Nenek moyang Tionghoa adalah orang pertama yang menemukan sumpit.
Mereka melakukannya dengan menemukan bahwa menggunakan dua ranting pohon lebih baik untuk menjangkau ke dalam panci berisi air panas atau minyak, daripada menggunakan tangan.
Bukti fisik pertama ditemukan kira-kira pada 1200 SM, ini adalah enam sumpit yang terbuat dari perunggu.
Mereka digali dari reruntuhan di Henan, di mana juga contoh tulisan Tiongkok paling awal ditemukan.
Sumpit awal digunakan terutama untuk memasak sampai tahun 400 M ketika orang mulai makan dengan sumpit.
Filsuf Tiongkok Konfusius pada abad ke-5 SM adalah tokoh kunci dalam sejarah sumpit.
Fokusnya pada ajaran non-kekerasan dan fakta bahwa dia vegetarian menyebabkan penghapusan alat makan yang terkait dengan perang atau kekerasan, seperti garpu dan pisau.
Sumpit kayu populer di kalangan masyarakat kelas bawah, ketika pengunjung kelas menengah bisa makan dengan versi gading, batu giok, karang, kuningan atau batu akik.
Keluarga kerajaan menggunakan sumpit perak untuk menguji makanan beracun.
Dipercayai bahwa perak akan menimbulkan korosi dan berubah warna saat menyentuh racun
Selama abad ke-20 Tiongkok bangsa berubah dari Kekaisaran menjadi Negara Komunis.
Oleh karena itu, gaya hidup menjadi lebih sederhana dan penduduk Tionghoa mulai mundur dari bahan yang terlalu boros dan mahal.
Saat ini kami menggunakan sumpit porselen, bambu sekali pakai, plastik dan logam.
Mengapa Mereka Disebut Sumpit?
Kata bahasa Inggris "chopstick" mungkin berasal dari Bahasa Inggris Pidgin Tiongkok, di mana "chop chop" berarti "cepat". Ini adalah sesuatu yang kita tidak pernah bisa yakin.
Kemungkinan lain adalah istilah tersebut mengacu pada “chow” (chow chow) yang juga merupakan kata pidgin yang berarti “makanan”.
Dalam bahasa Tionghoa, istilah sumpit adalah “kuàizi” (筷子). Karakter pertama (筷) berarti "cepat" (快) dan memiliki radikal "bambu" (⺮).
Jadi Mengapa Orang Tiongkok Makan dengan Sumpit?
Lagi pula, orang Tiongkok menggunakan sumpit terlebih dahulu karena alat ini berasal dari orang-orang kuno Kerajaan Tengah hampir 6000 tahun yang lalu.
Kedua, Konfusius, salah satu orang paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok, secara positif meningkatkan penggunaan sumpit.
Filosofi Konfusius, juga dikenal sebagai Konfusianisme, menekankan moralitas pribadi dan pemerintahan, kebenaran hubungan sosial, keadilan dan ketulusan.
Konfusius, dan ajarannya sejak abad ke-5 SM, kini memberikan pengaruh yang mendalam pada masyarakat di Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement