Lama Baca 2 Menit

Dunia akan Menghadapi Penurunan Populasi pada 2030

28 February 2024, 15:53 WIB

Dunia akan Menghadapi Penurunan Populasi pada 2030-Image-1
ilustrasi.

Beijing, Bolong.id - Populasi global diperkirakan meningkat lebih dari 100 juta. Namun, di sisi lain, beberapa negara dan wilayah diperkirakan akan mengalami penurunan populasi di tahun-tahun mendatang.

Dilansir dari 和平日报 Selasa (27/02/24), menurut Visual Capitalist, menurut definisi yang digunakan, orang-orang seperti itu diklasifikasikan sebagai mereka yang menghabiskan setidaknya $12 sehari. 

Saat ini, lebih dari separuh populasi dunia merupakan konsumen, dan jumlah ini mencapai sekitar 4 miliar pada tahun 2023.

Dengan menggunakan data World Data Lab tahun 2023, berikut beberapa negara dan wilayah yang mengalami penurunan populasi:
Taiwan sebesar 124.000;
Bulgaria sebesar 135.000;
Jerman sebesar 152.000;
Portugal sebesar 178.000;
Italia sebesar 480.000;
Jepang Penurunan sebesar 3,6 juta.

Di Jepang, penurunan populasi paling signifikan diperkirakan terjadi pada tahun 2030. Menyusutnya angkatan kerja dan menurunnya basis populasi sebagian besar disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran di negara ini. 

Saat ini, lebih dari separuh kota di Jepang ditetapkan sebagai tanah tak bertuan karena penutupan sekolah. Lebih dari 1,2 juta usaha kecil milik lansia atau keluarga tidak memiliki ahli waris.

Sementara itu, di Eropa, penurunan angka kelahiran dan populasi lansia berdampak pada konsumsi. Italia diperkirakan akan kehilangan hampir setengah juta orang selama dekade terakhir. 

Pada tahun 2022, jumlah kelahiran di Italia turun ke titik terendah dalam sejarah, yaitu kurang dari 400.000, dan kekurangan kelahiran dianggap sebagai keadaan darurat nasional.

Imigrasi individu usia kerja (memindahkan orang dari negara asal untuk menetap di negara tujuan) juga menyusutkan kelas konsumen suatu negara. Misalnya, populasi Taiwan berkurang sekitar 300.000 orang pada tahun 2019 hingga 2022.

Seiring bertambahnya usia rata-rata penduduk, permintaan terhadap layanan medis, aktivitas rekreasi, dan produk terkait pensiun akan meningkat. (*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.