Beijing, Bolong.id - Restoran Dawang Baru di Jakarta, pada acara HUT ke-19 dan Gala Festival Lampion Persatuan Tai Chi Jakarta (ASTI JAYA), para tamu, selain para sesepuh perkumpulan Tai Chi dari berbagai kalangan.
Di acara itu juga mengundang Wu Nengbin, ketua Persatuan Dokter Naga dan Singa Indonesia, dan tamu istimewa, Huang Huixiang, CEO Grup Djarum.
Dilansir dari 和平日报 Rabu (06/03/24), pada usia 84 tahun, dia datang ke pesta dengan kursi roda dan mesin oksigen, dan dia sangat bersemangat.
Huang Huixiang (Michael Bambang Hartono) lahir pada tanggal 2 Oktober 1939 di Gudus, Provinsi Jawa, Indonesia, Rumah leluhurnya adalah Panhu, Jinjiang, Fujian, Cina. Lulus dari Universitas Diponegoro, Indonesia.
Pada tahun 2023, Huang Huixiang menjabat sebagai pengendali sebenarnya dari Grup Internasional Djarum, Perusahaan Rokok Djarum, dan Bank Centra Asia.
Selama bertahun-tahun, keluarga Huang Huixiang sangat tertarik pada upaya kesejahteraan masyarakat yang berhubungan dengan olahraga, ia tidak hanya bermain bridge sendiri, tetapi juga membuka sekolah khusus untuk pemain bridge Indonesia.
Selain itu, Klub Bulu Tangkis Djarum yang didirikan oleh kakak beradik Huang Huixiang ini menjadi basis transportasi penting bagi para pebulutangkis Tanah Air.
Padahal, prestasi bulutangkis Indonesia bukan berasal dari hasil budidaya negara, melainkan dari pendanaan pihak swasta. Yayasan Akupunktur saudara dan keluarga Huang Huixiang adalah salah satu yang terbaik.
Yayasan Akupunktur, yang didirikan pada tahun 1986, fokus utamanya pada bidang olah raga, pendidikan, sastra dan seni, serta pelayanan kesehatan, serta mencakup kegiatan kesejahteraan sosial seperti bantuan bencana, donor darah, pencegahan demam berdarah, dan pengangkatan katarak gratis di Indonesia. .
Huang Huixiang bersaudara mewarisi produsen rokok kretek Djarum dari ayah mereka Huang Weiyuan. Namun aset utama mereka adalah Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia, dan mereka merupakan pemegang saham terbesar Bank Central Asia.
Dari sisi real estate, selain mengembangkan kawasan industri, anak usaha grup PT Bukit Mulia juga membangun hunian dan perkantoran. Seluruh grup memiliki lebih dari 15 perusahaan dan merupakan salah satu grup usaha terbesar di Indonesia.
Grup ini memiliki Grand Indonesia, sebuah proyek komprehensif yang mengintegrasikan pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan hotel di pusat kota Jakarta. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement