Beijing, Bolong.id - Tiongkok melaporkan kemajuan signifikan dalam upaya perlindungan lingkungan pada tahun 2023, menurut Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup, Huang Runqiu, dalam konferensi pada Jumat lalu.
Dilansir dari 科技日報 pada Senin (11/03/24), kepadatan partikel PM2.5, yang menjadi indikator utama polusi udara, di 339 kota di tingkat prefektur rata-rata adalah 30 mikrogram per meter kubik, turun 3 mikrogram per meter kubik dari target tahunan.
Huang menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan penurunan sebesar 6 mikrogram per meter kubik, atau penurunan sebesar 16,7 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
Langkah-langkah intensif telah diambil untuk mengurangi dampak buruk seperti badai debu dan kejadian cuaca ekstrem lainnya terhadap lingkungan.
Upaya ini termasuk penerapan teknologi emisi rendah di sektor industri baja dan promosi pemanasan bersih di daerah pedesaan untuk mengurangi penggunaan batu bara, ungkap menteri.
Mengenai kualitas air, 89,4 persen wilayah yang dipantau di Tiongkok melaporkan kualitas air permukaan yang memenuhi standar, melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Lima Tahun ke-14 sebesar 4,4 poin persentase, tambahnya.
Huang menyatakan komitmen Tiongkok untuk melanjutkan pembangunan berkualitas tinggi melalui langkah-langkah perlindungan lingkungan tingkat tinggi pada tahun 2024, termasuk peningkatan kualitas udara dan air, restorasi ekologi air, pelestarian lingkungan pedesaan, dan pengelolaan limbah berbahaya.
Langkah-langkah tambahan, seperti pembangunan zona percontohan untuk mempromosikan pembangunan Tiongkok yang berkelanjutan dan pendirian pasar emisi karbon nasional, khususnya pasar untuk pengurangan emisi gas rumah kaca secara sukarela, juga akan ditekankan, tambahnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement