Lama Baca 3 Menit

Pendeta dan TNI Ditembak Mati oleh KKB di Papua

21 September 2020, 17:49 WIB

Pendeta dan TNI Ditembak Mati oleh KKB di Papua-Image-1

Pendeta dan TNI Ditembak Mati di Papua, Siapa Pelakunya? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Seorang tentara dan pendeta Kristen ditembak mati dalam insiden terpisah pada akhir pekan di wilayah paling timur Indonesia, Papua. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan keamanan dan kelompok separatis di daerah bergejolak tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengatakan patroli yang melibatkan tentara dan polisi sedang ditingkatkan di distrik Intan Jaya, setelah tentara tersebut tewas pada hari Sabtu (19/9/2020) akibat luka tembak yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Dilansir dari Reuters, Senin (21/9/2020), pihak TNI mengatakan bahwa kematian personelnya itu terjadi dua hari setelah seorang tentara lain dan seorang sopir taksi tewas dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata yang biasanya digambarkan oleh TNI sebagai separatis di wilayah tersebut.

Papua telah diganggu oleh ketegangan separatis yang berlangsung lama sejak bekas koloni Belanda itu dimasukkan ke Indonesia setelah referendum 1969 yang didukung PBB dan disebut Act of Free Choice.

Pendeta dan TNI Ditembak Mati oleh KKB di Papua-Image-2

Yeremia Zanambani - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Pada insiden yang berbeda, Yeremia Zanambani, seorang pendeta yang terkenal menerjemahkan Alkitab ke dalam dialek Moni Papua, meninggal pada hari Sabtu (21/9/2020) setelah ditembak saat sedang menggembalakan babi di Intan Jaya.

TNI mengeluarkan pernyataan bahwa pendeta itu ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata. Tetapi pihak gereja sang pendeta, Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), membantah hal ini dan dalam sebuah pernyataan menyatakan telah menerima informasi bahwa Yeremia telah ditembak oleh perwira militer.

Pendeta lain di gereja itu, Timotius Miagoni, mengatakan melalui telepon bahwa istri Yeremia menemukan suaminya berlumuran darah di kandang babi mereka dan memberitahu Miagoni bahwa Yeremia telah ditembak oleh personel militer.

Di sisi lain, juru bicara militer Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa menolak mengomentari klaim tersebut karena dia mengatakan ini adalah waktu untuk berbela sungkawa dan berdoa. Pada hari Minggu (20/9/2020), Suriastawa dalam pernyataannya menuduh pemberontak menyebarkan berita palsu tentang insiden penembakan tersebut.

Sejak kejadian tersebut, GKII mengatakan setidaknya tujuh jemaah di daerah tersebut telah mengungsi ke hutan dan mendesak pihak berwenang untuk melindungi warga sipil.