Lama Baca 2 Menit

Peneliti China Kembangkan Pengobatan Nano untuk Alzheimer

15 March 2024, 14:16 WIB

Peneliti China Kembangkan Pengobatan Nano untuk Alzheimer-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Sebuah terobosan baru untuk pengobatan Alzheimer telah dikembangkan oleh para peneliti Tiongkok, khususnya untuk wanita.

Dilansir dari 中国新闻网客户端, sebuah tim peneliti dari Fakultas Ilmu Hayati Universitas Tianjin dan Rumah Sakit Umum Universitas Kedokteran Tianjin telah berhasil mengembangkan pengobatan nano. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nano Today.

Alzheimer adalah jenis kelainan neurodegeneratif yang umum terjadi, dimana penderitanya mengalami penurunan memori dan fungsi kognitif secara progresif. 

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Alzheimer dibandingkan pria. 

Selain itu, terdapat perbedaan gender dalam perkembangan Alzheimer, di mana tingkat penyakit dan kematian dua hingga tiga kali lebih tinggi di kalangan wanita.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penurunan kadar estrogen pada wanita setelah menopause dapat menjadi salah satu penyebab utama risiko yang lebih tinggi terkena Alzheimer. 

Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga sistem saraf pusat wanita, termasuk dalam pertumbuhan dan diferensiasi saraf, serta menjaga keseimbangan kimiawi di otak. 

Namun, ketika wanita memasuki masa menopause, kekurangan estrogen dalam jangka panjang dapat menyebabkan degenerasi saraf dan memperparah penurunan kognitif.

Untuk mengatasi hal ini, tim peneliti telah mengembangkan pengobatan nano multi-fungsi yang menggunakan asam estrogen glisirrhetinic, yang diperoleh dari tanaman, untuk mengobati Alzheimer pada wanita pascamenopause secara spesifik. 

Pengobatan nano ini dapat mengaktifkan jalur sinyal neuroprotektif yang diatur oleh reseptor estrogen spesifik, yang pada gilirannya meningkatkan fungsi kognitif yang terpengaruh oleh defisiensi estrogen.

Saat ini, tim peneliti sedang melakukan penyaringan untuk menemukan formula pengobatan nano yang lebih optimal untuk penelitian praklinis selanjutnya. (*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok