Lama Baca 3 Menit

Gerbong Kereta Bawah Tanah Chongqing Dipenuhi Penjual Sayuran

09 April 2024, 10:51 WIB

Gerbong Kereta Bawah Tanah Chongqing Dipenuhi Penjual Sayuran-Image-1
Para petani dengan keranjang berisi sayuran duduk di gerbong kereta bawah tanah di Jalur Transit Rel Chongqing 4 di Chongqing, Tiongkok barat daya. (Harian Rakyat Online/Liu Yi)

Chongqing, Bolong.id - Di Kota Chongqing, ada jalur kereta bawah tanah yang menyediakan gerbong khusus bagi para petani untuk mengangkut sayuran segar dari pedesaan ke pasar kota.

Dilansir dari 人民网(07/04/2024), sejak dini hari, Stasiun Shichuan telah ramai dengan petani yang membawa hasil panen mereka. 

Shichuan, yang berjarak lebih dari 40 kilometer dari pusat Chongqing, menjadi titik awal bagi petani untuk menaiki kereta bawah tanah pertama menuju pasar kota.

Untuk memudahkan petani lanjut usia, gerbang masuk dibuka lebih awal, dan staf stasiun memberikan bantuan navigasi. 

Di dalam kereta, petani menempatkan keranjang sayuran di tengah gerbong dan duduk di sekitarnya, menghabiskan waktu dengan mengobrol atau tidur siang.

Ye Shanju, seorang petani yang membawa lebih dari 15 kilogram sayuran, mengungkapkan kelegaan atas kemudahan yang diberikan oleh jalur kereta bawah tanah ini dalam menjual hasil panennya di pasar distrik Jiangbei.

Gerbong Kereta Bawah Tanah Chongqing Dipenuhi Penjual Sayuran-Image-2
Para petani yang membawa sekeranjang sayuran menaiki kereta bawah tanah pertama di Stasiun Shichuan di Jalur Transit Rel Chongqing 4 di Chongqing, Tiongkok barat daya. (Harian Rakyat Online/Liu Yi)

“Dulu, saya hanya menjual sayuran di kota terdekat. Sekarang, saya bisa menjualnya di pusat kota yang harganya lebih tinggi, dan penjualannya lebih cepat,” jelas Ye.

Di Stasiun Sanbanxi, seorang wanita bermarga Shi naik kereta bawah tanah. Dia naik kereta ini setiap hari pada pukul 6:49 untuk berangkat kerja.

Melihat gerbong itu penuh dengan keranjang, Shi tidak terkejut.

“Saya melihat para petani ini hampir setiap hari, dan rasanya sangat akrab dan menyentuh,” kata Shi. Meskipun tampilan gerbongnya agak berantakan, dia memahami kesulitan para petani dan tidak keberatan.

“Banyak lansia di daerah pedesaan yang terbiasa menjalani kehidupan yang sibuk dan sulit berdiam diri di rumah. Bagi mereka, melakukan aktivitas seperti menanam sayuran dan naik kereta bawah tanah untuk menjualnya dengan harga yang bagus dapat memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan. uang tambahan,” kata seorang pria bermarga Deng, yang menaiki kereta yang sama di Stasiun Yuzui.

Sebelumnya, sejumlah warganet sempat menyarankan agar penumpang dilarang membawa barang berukuran besar, seperti keranjang sayur, pada jam sibuk.

Sebagai tanggapan, otoritas angkutan kereta api setempat menekankan filosofi layanan mereka yang berorientasi pada masyarakat dan komitmen untuk melayani masyarakat. 

Mereka menyatakan, selama perilaku dan barang penumpang mematuhi peraturan, tidak akan ada gangguan. (*)

 

Informasi Seputar Tiongkok