Bolong.id - Panda raksasa betina Shuangshuang, yang tinggal di Kebun Binatang Kobe Oji Jepang, mati pada hari Minggu.
Ia menderita penyakit jantung parah selama bertahun-tahun, menurut Asosiasi Konservasi Margasatwa China beberapa waktu lalu.
Dilansir dari 澎湃新闻, menurut pernyataan tersebut, kondisi Shuangshuang terus memburuk dan hewan tersebut mulai menolak makan sejak Maret, bahkan menolak air dan mengalami kejang-kejang serta gejala lainnya.
Para ahli Tiongkok dan Jepang terus menerapkan semua tindakan penyelamatan yang diperlukan, namun hewan tersebut tidak dapat diselamatkan.
“Shuangshuang lahir pada tahun 1995, dan tiba di Kebun Binatang Kobe Oji di Jepang pada tahun 2000 dengan tujuan penelitian kerjasama antara Tiongkok dan Jepang mengenai konservasi panda raksasa secara internasional,” menurut rilis tersebut.
Para ahli menjelaskan bahwa panda raksasa berusia 29 tahun setara dengan manusia berusia hampir 100 tahun.
Shuangshuang didiagnosis menderita penyakit jantung pikun selama pemeriksaan rutin pada tahun 2021.
Pihak Tiongkok dan Jepang dengan cepat membentuk tim spesialis untuk memberikan diagnosis bersama, pengobatan dan perawatan yang cermat, dan kondisi Shuangshuang menjadi lega sampai batas tertentu pada saat itu.
Menurut rilis tersebut, pihak Tiongkok dan Jepang juga merumuskan rencana pengobatan yang ketat.
Kedua belah pihak beberapa kali menunda batas waktu kepulangan Shuangshuang ke Tiongkok untuk mencegah memburuknya kondisinya akibat transportasi jarak jauh dan pandemi global, menyusul berakhirnya perjanjian kerja sama panda raksasa pada tahun 2020.
Pihak Tiongkok dan Jepang akan menangani jenazah Shuangshuang dengan tepat sesuai dengan ketentuan perjanjian kerja sama.
Shuangshuang akan dikembalikan ke Tiongkok pada waktu yang tepat setelah perawatan khusus. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement