Beijing, Bolong.id - Selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur (770-476 SM), Dinasti Qi siap bertempur dengan Dinasti Lu. Maka, penabuh genderang Qi menabuh genderang, mendorong pasukan agar menyerang Lu.
Dilansir dari China.org.cn. Saat penguasa Lu hendak memberikan perintah untuk menyerang, penasehat Cao Gui menghentikannya dan berkata:
"Kita harus menunggu sampai genderang ketiga berbunyi, Baginda."
Penguasa Lu bingung dengan nasihat ini, tetapi memutuskan untuk menyetujuinya.
Pada genderang ketiga, tentara Lu melancarkan serangan, dan menang.
Setelah pertempuran, penguasa Lu penasaran, menanyakan Cao Gui alasan dari nasihatnya yang aneh tadi.
Cao Gui menjawab: “Berjuang membutuhkan semangat, Baginda.”
Dilanjut: "Semangat tentara Qi dibangunkan oleh pukulan genderang yang pertama, tetapi semangat habis pada pukulan yang kedua. Dan, pada yang ketiga, mereka benar-benar kelelahan. Kita menyerang saat semangat mereka habis. Itu sebabnya kita menang."
Ungkapan ini sekarang menggambarkan situasi di mana sesuatu dilakukan sekaligus pada saat yang tepat, dalam satu upaya yang berkelanjutan dan terkonsentrasi.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement