Beijing, Bolong.id - Di akhir Dinasti Qin (221-206SM), Xiang Yu memimpin pemberontakan. Setelah menyeberangi Sungai Zhang, Xiang Yu memerintahkan anak buah menenggelamkan semua perahu dan memecahkan panci masak.
Dilansir dari China.org.cn. Dia mengeluarkan jatah tiga hari untuk setiap prajurit dan memperingatkan mereka bahwa tidak ada cara untuk mundur; satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan untuk bertahan hidup adalah maju dan bertarung.
Setelah sembilan pertempuran sengit, tentara Qin akhirnya dikalahkan. Tentara Xiang Yu menang.
Maka, peribahasa “Hancurkan kuali, tenggelamkan perahu” jadi suatu filosofi masyarakat di sana saat itu.
Idiom itu digunakan untuk menunjukkan tekad kuat seseorang untuk mencapai tujuannya dengan biaya berapa pun. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement