Pariwisata Thailand Mulai Beroperasi, Turis China Jadi yang Pertama - Image from CGTN
Bangkok, Bolong.id - Thailand akan menerima wisatawan asing pertamanya ketika penerbangan dari Tiongkok tiba minggu depan, menandai dimulainya kembali secara bertahap sektor pariwisata vital yang dilanda pembatasan perjalanan COVID-19, ujar seorang pejabat senior Thailand pada Selasa (29/9/20).
Penerbangan pertama akan membawa sekitar 120 wisatawan dari Guangzhou, terbang langsung ke pulau resor Phuket, ujar Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn kepada Reuters.
Thailand telah menjaga infeksi COVID-19 tetap rendah dengan hanya 3.559 kasus dan 59 kematian, tetapi ekonominya telah terpukul oleh larangan pengunjung asing sejak April 2020 dan diperkirakan akan berkontraksi 8,5% tahun ini.
Juru bicara pemerintah, Traisulee Traisoranakul memperkirakan 1.200 wisatawan pada bulan pertama, menghasilkan pendapatan sekitar THB1 miliar (USD31,55 juta atau Rp468,9 miliar) dan THB12,4 miliar (Rp5,8 triliun) selama satu tahun, menarik 14.400 wisatawan.
Thailand membatasi warga asing masuk. Hanya negara dengan kasus virus corona rendah diizinkan masuk ke Thailand.
"Kami tidak membuka negara kami," ucap Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami membatasi jumlah orang masuk dan kami akan mengatur mereka dengan gelang yang tersambung aplikasi, digunakan untuk mengikuti mereka," tambahnya.
Pemerintah memperkirakan hanya 6,7 juta pengunjung asing tahun ini setelah rekor 39,8 juta pada 2019, yang pengeluarannya mencapai sekitar 11,4% dari PDB, atau THB1,93 triliun (Rp905 triliun) pada Januari 2020 adalah negara pertama di luar Tiongkok yang mendeteksi virus Corona, dengan pengunjung dari Wuhan.
“Wisatawan akan memiliki visa tinggal lama, mulai 8 Oktober 2020 dan akan tinggal di karantina negara alternatif selama 14 hari,” kata Yuthasak.
Menurut Yuthasak, turis wajib memiliki asuransi dan bebas Corona selama 72 jam sebelum tiba.
Turis akan dites Corona lagi ketika menginjakkan kaki di Thailand.
"Sistem perlindungan Thailand dapat mencegah gelombang kedua," Ujar Juru Bicara Pemerintah Traisulee.
"Kami telah mencegah penularan lokal selama 100 hari sebelumnya," katanya, seraya menambahkan hal itu membuat Thailand menarik bagi pengunjung yang ingin menghindari infeksi. (*)
Advertisement