Lama Baca 3 Menit

Pariwisata Tiongkok Pulih Lebih Cepat dari Negara Lain

19 August 2020, 10:24 WIB

Pariwisata Tiongkok Pulih Lebih Cepat dari Negara Lain-Image-1

Pariwisata di Tiongkok - Image from China Daily

Tiongkok, Bolong.id - Dilansir dari China Daily, pariwisata Tiongkok sudah pulih, ditandai turis tetap melakukan perjalanan domestik di masa pandemi. Juga, aturan bebas bea negara yang longgar, Wall Street Journal melaporkan pada 11 Agustus 2020.

Di Tiongkok, dunia pariwisata sedang pulih, berkat respons cepat Tiongkok dalam menekan virus corona, kata WSJ. Ekonomi Tiongkok pun telah kembali tumbuh pada kuartal kedua 2020, dan penjualan Tiongkok telah menjadi titik terang bagi banyak perusahaan AS.

Saham pariwisata Tiongkok melonjak karena perjalanan domestik telah melonjak. Investor mengharapkan perjalanan domestik di Tiongkok akan pulih lebih cepat daripada di tempat lain, seperti dikutip dari Sherwood Zhang, seorang profesional di Matthews Asia.

Penjualan produk bebas bea di Hainan, sebuah provinsi yang terkenal dengan pariwisata di Tiongkok, telah mengalami pertumbuhan yang melejit ketika Tiongkok menaikkan batas tahunan untuk pembelian bebas bea menjadi CNY100.000 atau sekitar Rp213 juta per orang dan memperluas kategori bebas bea barang.

Laporan WSJ mencatat bahwa jaringan hotel Tiongkok, Huazhu Group menyaksikan 97 persen hotel domestiknya dibuka kembali dalam tiga bulan menjelang Juni 2020, ditambah penerbangan dalam negeri juga pulih.

Huazhu telah mengungguli saingannya di AS, Marriott International Inc, kata laporan itu, mengutip Tom Masi, seorang profesional dari Emerging Wealth Equity Strategy di GW&K Investment Management, New York. 

Masi percaya bahwa kinerja Huazhu disebabkan karena pengendalian virus yang efektif di Tiongkok.

Manajer juga mencatat bahwa Sands, Tiongkok, pengembang dan operator resor terintegrasi di Makau, juga berkinerja lebih baik daripada perusahaan induknya, Las Vegas Sands Corp, dan dia juga yakin Tiongkok kemungkinan besar akan kembali normal lebih awal, kata laporan itu. (*)