Lama Baca 3 Menit

Ilmuwan China Ungkap Mekanisme Ledakan Radio Cepat Matahari

05 August 2023, 15:27 WIB

Ilmuwan China Ungkap Mekanisme Ledakan Radio Cepat Matahari-Image-1
Ilmuwan Tiongkok mengungkapkan mekanisme fisik ledakan radio cepat yang dihasilkan oleh magnetar

Beijing, Bolong.id - Tim peneliti internasional menggunakan Teleskop Radio Aperture Spherical Radio (FAST) Lima ratus meter Tiongkok mengamati magnetar yang menghasilkan semburan radio cepat (FRB).

Dilansir dari 人民网 Jumat (04/08/23), FRB adalah emisi gelombang radio yang terang dan kuat, mulai dari sepersekian milidetik hingga beberapa milidetik, masing-masing menghasilkan energi yang setara dengan output tahunan matahari.  

Asal usul dan mekanisme fisiknya adalah salah satu topik penelitian terpanas dalam astrofisika.

Peneliti dari NAOC, Peking University, University of Nevada, Beijing Normal University, dan institut lain dari Tiongkok, Amerika Serikat dan Turki menggunakan FAST untuk melakukan pengamatan multi-band SGR J1935+2154, sebuah magnetar yang terletak di Bima Sakti, untuk  sebulan.  

Mereka berhasil mendeteksi radiasi pulsar pulsa tunggal magnetar.

SGR J1935+2154 mengalami ledakan pada 28 April 2020, dan semburan radio yang sangat terang ditangkap oleh teleskop radio berbasis darat.

Ledakan radio dari magnetar mencapai kecerahan FRB ekstragalaktik tertentu, menjadikannya fenomena FRB pertama yang diketahui dari dalam Bima Sakti.

Sejak 2020, magnetar secara sporadis mengalami beberapa semburan radio terang yang mirip dengan FRB.  Semburan radio terang ini memberikan informasi penting untuk mempelajari mekanisme di balik FRB.

Dengan membandingkan fase radiasi pulsar dan profil radiasi sinar-X, para peneliti menemukan bahwa distribusi fase FRB berbeda dari radiasi pulsar, dengan fase FRB terjadi lebih acak.

Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme pembangkitan FRB kemungkinan berbeda dengan mekanisme radiasi pulsar.  Mereka mungkin terjadi selama proses kekerasan yang dapat mengganggu struktur stabil medan magnet, sehingga muncul pada fase rotasi acak.

Kesimpulan ini sangat penting untuk memahami mekanisme pembangkitan FRB dan dapat menjelaskan mengapa pengulangan FRB jarang menunjukkan periodisitas putaran yang signifikan.

Studi ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances. (*)

Informasi Seputar Tiongkok