Lama Baca 3 Menit

CNTAC: Boikot Pada Kapas Xinjiang Harus Diakhiri

27 March 2021, 07:31 WIB

CNTAC: Boikot Pada Kapas Xinjiang Harus Diakhiri-Image-1

Ladang Kapas di Xinjiang - Image from AFP/Getty Images

Beijing, Bolong.id - Beberapa merk dan organisasi internasional harus menghentikan pelarangan kapas yang diproduksi di Daerah Otonomi Xinjiang, Uighur, Tiongkok dan produk turunannya, Dewan Tekstil dan Pakaian Nasional Tiongkok atau China National Textile and Apparel Council (CNTAC) mengatakan Kamis (25/3/2021).

Kapas yang diproduksi di Xinjiang diakui di seluruh dunia sebagai bahan baku serat alami berkualitas tinggi dan memenuhi standar permintaan konsumsi yang ketat untuk pakaian berbahan katun di seluruh dunia, menurut CNTAC.

Dilansir dari CGTN pada Jumat (26/3/2021), pernyataan CNTAC ini sekaligus menghimbau merk dan organisasi internasional untuk menunjukkan rasa hormat kepada perusahaan tekstil dan konsumen Tiongkok. Tak hanya itu, CNTAC turut menuntut diambilnya tindakan korektif untuk menghentikan langkah keliru perusahan dan berbagai organisasi yang tidak menerima kapas Xinjiang dan produk kapas yang relevan dalam rantai pasokan mereka.

CNTAC juga mengatakan, tuduhan "kerja paksa" yang banyak dilayangkan kepada Tiongkok justru melanggar hak-hak petani kapas Xinjiang dan para pekerja industri tekstil untuk mendapatkan gaji dan meningkatkan pemasukannya.

Sementara itu, CNTAC mencatat bahwa Tiongkok adalah pemilik rantai industri terbesar dan terlengkap dalam industri tekstil dan garmen di seluruh dunia. Negeri tirai bambu juga telah membangun pasar barang setengah jadi dan pasar konsumsi terbesar di dunia pada sektor tersebut.

Pasar besar ini pun terbuka untuk merk internasional dan Tiongkok menyambut serta mendukung operasi perusahaan multinasional. Akan tetapi, CNTAC menegaskan, merk internasional harus menghormati hak sah industri tekstil Tiongkok dan pilihan konsumen Tiongkok.

Adapun CNTAC menambahkan, pihaknya akan terus mendukung produksi kapas Xinjiang berikut perkembangannya di industri tekstil dan garmen. (*)