Lama Baca 3 Menit

Puncak Arus Mudik Diprediksi 29-30 April, Ini Strategi Urai Macet

18 April 2022, 13:10 WIB

Puncak Arus Mudik Diprediksi 29-30 April, Ini Strategi Urai Macet-Image-1

Arus mudik lebaran - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id - Kementerian Perhubungan RI memprediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi pada 29-30 April 2022. Masyarakat diharapkan mudik jauh-jauh hari sebelum puncak itu, mengurangi kemacetan lalu lintas.

"Ini dengan harapan masyarakat juga sudah bisa melakukan perjalanan itu jauh hari sebelum hari raya Lebaran. [...] Kami tahu sebagian besar kantor masih memberlakukan work from home (bekerja dari rumah). Artinya sebenarnya bekerja bisa dilakukan secara remote (jarak jauh)," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (15/4/2022).

Sehingga, masyarakat diharapkan bisa melakukan perjalanan mudik tidak harus di tanggal-tanggal utama, seperti tanggal 29-30 April 2022.

"Jadi, di tanggal sebelum hari puncak yang kami prediksi itu tanggal 29 dan 30 April, sudah banyak dilakukan perjalanan. Sehingga terurai tidak menumpuk di kedua tanggal tertentu. Sehingga puncaknya banyak di tanggal, bukan itu saja," jelas Adita lagi.

Dalam menghadapi puncak arus mudik pada 29-30 April, berbagai strategi juga telah dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan, termasuk rekayasa lalu lintas. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), kata Adita, akan dilakukan pembatasan jam operasional rest area atau tempat peristirahatan.

"Ini untuk menghindari terlalu banyak antrian di rest area, sehingga ini nantinya juga bisa memperlancar. Termasuk juga simulasi-simulasi terhadap rekayasa lalu lintas," kata Adita menerangkan. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Sementara itu, rekayasa lalu lintas pada arus mudik, akan mengikuti dinamika yang terjadi di lapangan. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Hubungan Darat bersama Kakorlantas Polri secara intensif melakukan simulasi.

Menurut Adita, dari pengalaman mudik sebelumnya, baik sebelum pandemi dan sesudah pandemi, titik-titik kemacetan terjadi di wilayah yang sama. Di antaranya di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

Untuk menghadapinya, jalan tol utama pada H-10 dipastikan sudah bersih dari konstruksi pembangunan.

"Kami berharap ini bisa jadi lebih terurai. Contra flow, one way, ganjil-genap, ini adalah bentuk-bentuk rekayasa yang sangat mungkin dilakukan. Kakorlantas sedang mempersiapkan, kira-kira kapan akan diberlakukan, pada jam-jam berapa dan kebijakan macam apa yang nanti akan dilakukan di lapangan," jelas Adita.

Adapun Adita menyebutlan, meski tanggal puncak arus mudik sudah ditentukan, namun jam rekayasa lalu lintas akan mengikuti dinamika dan kondisi yang ada di lapangan, sehingga belum ada jam pastinya. (*)