Ilustrasi legenda Penggembala Sapi dan Gadis Penenun - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Bolong.id - Qixi adalah festival tradisional yang juga dikenal sebagai hari kasih sayang di Tiongkok. Hal ini membuat Festival Qixi sering disebut sebagai Hari Valentine orang Tiongkok. Namun, apakah Festival Qixi sama dengan Hari Valentine yang dirayakan di negara-negara Barat?
Dilansir dari DuoTe pada Rabu (11/08/2021), pada dasarnya, ada perbedaan besar antara Festival Qixi Tiongkok dan Hari Valentine. Di negara-negara Barat, Hari Valentine mewakili cinta dan romansa, dan merupakan festival bagi kekasih atau pasangan untuk menyampaikan cinta mereka satu sama lain. Di Tiongkok, Festival Qixi mewakili kebajikan wanita serta merupakan festival untuk wanita lajang dan wanita yang belum menikah.
1. Audiens yang berbeda
Festival Qixi adalah festival tradisional Tionghoa yang biasanya hanya dirayakan di Tiongkok. Di beberapa negara Asia yang dipengaruhi budaya Tiongkok, seperti Jepang, Semenanjung Korea, dan Vietnam, juga ada tradisi merayakan Festival Qixi.
Hari Valentine adalah perayaan di negara-negara Barat yang berasal dari agama kristen. Perayaan ini awalnya hanya dirayakan di negara-negara Eropa dan Amerika, namun sekarang telah menjadi hari yang dirayakan oleh pasangan kekasih di seluruh dunia.
2. Waktu perayaan yang berbeda
Festival Qixi dihitung menurut kalender lunar dan jatuh pada hari ketujuh bulan ketujuh setiap tahunnya. Di lain sisi, Hari Valentine dihitung menurut kalender Gregorian dan jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahun.
3. Asal mula yang berbeda
Festival Qixi berasal dari kisah Penggembala Sapi dan Gadis Penenun. Gadis Penenun adalah seorang penghuni Istana Surgawi yang jatuh cinta pada Penggembala Sapi di dunia fana. Mereka pun menikah dan menjalani kehidupan pria bertani dan wanita menenun. Hal itu membuat marah Kaisar Langit dan ia memisahkan Gadis Penenun dan Penggembala sapi serta hanya mengizinkan mereka bertemu pada tanggal 7 bulan ke-7 setiap tahun.
Cinta setia dari keduanya menggerakkan burung-burung murai. Pada hari itu, burung murai yang tak terhitung jumlahnya terbang dan membangun jembatan warna-warni melintasi Istana Surgawi dengan badan mereka, memungkinkan Penggembala Sapi dan Gadis Penenun bertemu di Istana Surgawi. Sehingga tanggal 7 di bulan ke-7, ketika mereka bertemu, menjadi Hari Kasih Sayang Tiongkok.
Kisah Hari Valentine berasal dari abad ke-3 M. Pada saat itu, Kekaisaran Romawi mengalami krisis total, ekonomi menurun, korupsi, dan perlawanan rakyat. Untuk mempertahankan kekuasaannya, aristokrasi secara brutal menindas orang-orang, termasuk orang-orang Kristen. Saat itu, seorang penganut Kristen, Valentine, ditangkap dan dipenjarakan.
Saat di penjara, dia meluluhkan hati seorang putri sipir dengan kejujurannya. Mereka saling menyayangi dan ia pun dijaga oleh putri sipir. Penguasa pun memerintahkan Valentine untuk dieksekusi. Sebelum dieksekusi, dia menulis surat bunuh diri yang panjang kepada putri sipir, menunjukkan bahwa dia tidak bersalah. Ini menunjukkan kebajikan dan rasa sayang yang mendalam antara Valentine dan putri sipir tersebut.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement