Lama Baca 2 Menit

Indonesia Hentikan Ekspor Bauksit dan Tembaga Mulai 2022, Ini Alasannya

25 November 2021, 12:21 WIB

Indonesia Hentikan Ekspor Bauksit dan Tembaga Mulai 2022, Ini Alasannya-Image-1

Tambang bauksit di Indonesia - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id -  Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberhentikan seluruh ekspor raw material (bahan mentah) untuk bauksit dan tembaga di tahun depan. Kebijakan itu diterapkan agar Indonesia dapat merasakan nilai tambah.

Selain bahan mentah bauksit dan tembaga, Jokowi juga akan menghentikan ekspor bahan mentah timah ke depannya. Ia menjelaskan, penghentian tersebut dilakukan karena ada nilai tambah dan lompatan besar akan dirasakan Indonesia.

Jokowi mencontohkan, saat ekspor bahan mentah nikel dihentikan, nilai barang bisa meningkat hingga 10 kali lipat dan diprediksi pada akhir tahun menyentuh USD20 miliar. Padahal, empat tahun ke belakang nilainya hanya USD1,14 miliar.

"Dari kira-kira Rp15 triliun menjadi Rp280 triliun. Itu yang namanya nilai tambah," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11).

Jokowi pun menambahkan dengan adanya nilai tambah, negara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Pertambahan nilai itu diantara lain berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), bea keluar, pajak, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 

Jokowi juga mengingatkan, penghentian ekspor bahan mentah merupakan strategi besar negara sehingga para pengusaha jangan lagi mengeluhkan saat harga nikel baik namun tidak dapat melakukan ekspor. Pasalnya, hilirisasi industri dan integrasi bahan mentah merupakan fokus pemerintah.

"Ini yang bolak-balik saya sampaikan transformasi ekonomi yang kita mau di situ," pungkasnya.(*)


Informasi Seputar Tiongkok