Penangkapan penyeludup Makanan Laut - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Dalian, Bolong.id - Bea Cukai Dalian (大连) pada (29/12) mengungkap kasus besar penyelundupan makanan laut. Kasus tersebut menghancurkan 9 laporan palsu tentang penyelundupan makanan laut yang memasuki negara Tiongkok. Dalam satu kasus diperkirakan nilai keterlibatannya adalah 100 juta yuan (sekitar Rp 223,83 Miliar).
Dilansir dalam 环球网 pada (29/12/2021) beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan standar hidup masyarakat, permintaan konsumen untuk semua jenis makanan laut, terutama makanan laut impor, semakin meningkat dari hari ke hari. Beberapa pelanggar hukum telah memulai ide penyelundupan makanan laut untuk mendapatkan keuntungan besar.
Pada 16 Desember, Biro Anti-penyelundupan Bea Cukai Dalian mengirim 13 tim aksi untuk melakukan penyelidikan dan operasi penangkapan di daerah Dalian. Dalam proses penangkapan ini mencari 9 lokasi yang terlibat dalam kasus tersebut, dan menangkap 13 tersangka kriminal.
Lokasi kasus diselidiki oleh Biro Anti-penyelundupan Bea Cukai - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Investigasi awal menunjukkan bahwa dari 2017 hingga 2020, kelompok penyelundupan yang dipimpin oleh Wu Moumou, Han Moumou, Luo Mou, dan lainnya telah secara ilegal melaporkan teripang dan makanan laut lainnya yang dipesan oleh pemilik kargo domestik di Jepang. Secara ilegal juga melaporkan perdagangan umum sebagai perdagangan perbatasan. Dengan cara ini, barang yang diselundupkan ke negara itu dari perbatasan selatan dikirim ke pemilik kargo domestik untuk dijual demi keuntungan. Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.
Departemen anti penyelundupan bea cukai Dalian mengingatkan bahwa penyelundupan makanan laut tidak hanya mengganggu ketertiban impor dan ekspor negara Tiongkok tetapi merugikan kepentingan perusahaan yang beroperasi secara legal. Begitu masuk pasar dalam negeri, dapat merugikan hak dan kepentingan dari masyarakat umum. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
